GenPI.co 
GenPI.co - Stok dan harga minyak goreng tak kunjung normal hingga saat ini. Masyarakat dibuat kelimpungan lantaran komoditas ini menjadi kebutuhan cukup strategis untuk sehari-hari.
Harga eceran tertinggi atau HET untuk minyak goreng yang ditetapkan pemerintah pun bak slogan tanpa ada realisasi nyata di lapangan.
Warga Bekasi Timur, Bekasi, Jawa Barat Dwi Rizky mengakui stok dan harga minyak di kotanya sudah di luar batas kewajaran.
BACA JUGA: Pakar Desak Mendag Lutfi Segera Atasi Kelangkaan Minyak Goreng
Dia mendapati stok minyak goreng sangat minim ditambah di beberapa lokasi harganya meningkat pesat dan jauh dari HET yang ditetapkan pemerintah.
Asal tahu saja, HET untuk minyak goreng goreng curah ditetapkan Rp 11.500 per liter, kemasan sederhana Rp 13.500 per liter dan kemasan premium Rp 14.00 per liter.
BACA JUGA: Emak-Emak Harap Tenang, Wapres Bakal Sikat Penimbun Minyak Goreng
Dwi Rizky rela antre untuk mendapatkan minyak goreng di minimarket. Di minimarket harga minyak diketahui masih sesuai HET.
Tak hanya mengantre, dia juga dibatasi untuk membeli minyak goreng, yaitu satu kemasan dengan isi 2 liter.
BACA JUGA: Waduh, Minyak Goreng Rembes ke Industri, Ini Kata Mendag Lutfi
"Lumayan susah mencari minyak goreng. Kalaupun ada itu stoknya terbatas dan satu orang hanya boleh mendapatkan satu (kemasan) minyak goreng," ujarnya kepada GenPI.co, Sabtu (12/3).
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
