Dari dalam negeri, S&P mempertahankan peringkat utang valas jangka panjang Indonesia di BBB, skor peringkat investasi (investment grade).
Hal ini didasarkan pada perbaikan posisi eksternal ekonomi Indonesia, konsolidasi kebijakan fiskal yang dilakukan oleh pemerintah secara gradual, dan keyakinan S&P terhadap pemulihan ekonomi.
Alhasil peringkat Indonesia yang dipertahankan pada level BBB didukung oleh prospek pertumbuhan ekonomi yang solid dan rekam jejak kebijakan yang berhati-hati.
BACA JUGA: IHSG Menghijau, Asing Borong Saham BMRI hingga BBCA
"Tentunya ini akan memberikan kepercayaan para investor akan kondisi ekonomi Indonesia," ucapnya.
Sepanjang perdagangan, indeks LQ45 bergerak menguat. Saham–saham yang mendominasi penguatan di antaranya BMRI, ASII, PGAS, ADRO, dan ITMG.
BACA JUGA: Prediksi IHSG: Bergerak Terbatas, Pantau AALI, LSIP dan ITMG
Selanjutnya, saham–saham yang mendominasi penurunan diantaranya TLKM, BBNI, GGRM, BRPT, dan TBIG.
Adapun saham yang mengalami penguatan terbesar, yaitu BMSR, BIMA, MBAP, RISE, dan FILM.
BACA JUGA: IHSG Melorot, Indeks LQ45 Berguguran Merespons Covid-19 China
Sementara itu, saham-saham yang mengalami penurunan terbesar, yakni FLMC, YPAS, HOPE, KICI, dan TRJA.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News