GenPI.co 
GenPI.co - Ketua Komite Kadin Indonesia bidang Franchise, Lisensi, and Networking Marketing Levita G Supit mengatakan kenaikan pajak sebesar 11 persen berdampak pada kenaikan harga di pasar.
Kenaikan harga tersebut juga terjadi pada bisnis waralaba, meskipun penerimaan pajak juga akan naik hingga Rp 44 triliun.
“Pro dan kontra akibat kenaikan PPN berdampak pada cost, semua bisnis kena dampak,” ucap Levita dalam konferensi Pers FLEI EXPO, di Jakarta, Rabu (25/5).
BACA JUGA: Kadin Usul Ada Kelonggaran Bayar THR Pekerja, Alasannya Begini
Dia mengatakan, pelaku usaha tentu harus menerima keadaan tersebut.
“Ya, mau tidak mau kita terima sebagai pelaku usaha khususnya di waralaba, kita pada prinsipnya mendorong regulasi baru pemerintah;” katanya.
BACA JUGA: Kadin Dukung Kebutuhan Energi dan Kestabilan Harga Minyak Goreng
Berdasarkan asumsi APBN 2022, pemerintah menargetkan defisit di kisaran 4,85 persen.
Asumsi itu lebih tinggi dari realisasi sementara defisit APBN 2021 di angka 4,65 persen, sehingga Kementerian Keuangan meyakini realisasi defisit APBN 2022 dapat lebih rendah dari asumsi awal.
BACA JUGA: Ketua Kadin: Sudah Saatnya Pasar Modal Jadi Pemain Utama
“Kenaikan tersbut ada tujuan untuk dikembalikan kepada masyarakat sesuai dengan kebutuhannya,” katanya.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
