Startup Terancam Bubble Burst, Saat Bisnis Bukan Jadi Passion

Startup Terancam Bubble Burst, Saat Bisnis Bukan Jadi Passion - GenPI.co
COO NAMA Beauty M Jupaka. Foto: Chelsea Venda/GenPI.co

GenPI.co - COO NAMA Beauty M Jupaka mengomentari fenomena bubble burst yang kini dialami sejumlah perusahaan rintisan (startup) di Indonesia.

Bubble burst adalah pertumbuhan ekonomi yang ditandai dengan nilai pasar yang naik cepat, terutama harga aset. Namun, inflasi yang cepat tersebut juga dibarengi penurunan nilai yang signifikan pula.

Jupaka mengatakan startup memang telah memasuki winter era.

BACA JUGA:  Peringatan Untuk Para Startup, Harus Segera Buat Strategi

"Soal bubble burst, biasanya memang muncul periodik tiga sampai empat tahun sekali," ujar Jupaka di Menteng, Jakarta, Rabu (8/6).

Juri Diplomat Succes Challenge (DSC) 2022 itu mengatakan sebuah bisnis akan mulai terevaluasi secara default setelah tiga tahun berdiri.

BACA JUGA:  Direktur Celios Sorot Deretan Startup yang Melakukan PHK

Jupaka menyebut startup sedari awal selalu mempopulerkan burning money.

Namun, dia mengatakan burning money sebenarnya istilah yang dipakai di pasar saja.

Misalnya, jika biaya marketing lebih tinggi dari seharusnya, langsung dicap burning money.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya