GenPI.co 
GenPI.co - Resesi global diprediksi akan mulai terjadi pada tahun 2023. Hal ini dikarenakan kenaikan suku bunga acuan oleh bank sentral di beberapa negara, termasuk AS dan Inggris, untuk menurunkan inflasi.
Salah satu upaya untuk menghadapi risiko dari resesi ekonomi yakni memiliki asuransi jiwa. Namun, sayangnya menurut survei yang dilakukan oleh The Harris Poll, sebuah lembaga survei dari Amerika Serikat, 1 dari 5 orang usia 18-36 tahun tidak memiliki asuransi karena menganggap premi asuransi mahal.
Melihat hal tersebut, CEO Top Coach Indonesia, Tom Martin Charles mengatakan, ada beberapa hal mendasar yang mestinya diketahui para pemula. Salah satunya mengetahui kebutuhan yang ingin didapatkan dari pembukaan asuransi.
BACA JUGA: Intip Penawaran Asuransi Murah di Momentum 9.9, Ini Keuntungannya
Tom menjelaskan, jika kebutuhan sudah tepat maka asuransi bisa lebih berguna dan besaran premi pun akan mengikuti.
“Pertama kali yang harus ditanyakan ke agen insurence iu adalah paham dulu kebutuhannya apa. Apakah mau untuk asuransi jiwa, asuransi kesehatan. Misalnya kalau sudah punya income sama keluarga, asuransi kan ditujukan untuk proteksi keluarga dan income kita,” jelas Tom dalam saat konferensi pers acara Golden Insurance Award 2022 di Jakarta, Kamis (13/10).
BACA JUGA: AMITRA dan Asuransi Astra Syariah Bangun Masjid di Flores Timur
Menurut Tom sangat penting untuk berdiskusi dengan beberapa agen asuransi se-detail mungkin. Selain kebutuhan, hal lain seperti finansial plan juga perku dibicarakan kepada agen. Tujuannya untuk mengetahui perencanaan keuangan yang ideal untuk asuransi.
“Jadikan agen teman diskusi. Kalau bingung mengatur keuangan, minta tolonglah kepada agen untuk membedah finansial cashflow yang kamu punya,” sambungnya.
BACA JUGA: Tips Memilih Asuransi Kesehatan yang Wajib Kamu Miliki
Dengan begitu, lanjut Tom, orang tersebut dapat melihat berbagai produk serta menyesuaikan kebutuhan dan keuntungan yang didapatkan.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
