Manuver Jokowi Bangkitkan Ekonomi Indonesia di Tengah Krisis Diacungi Jempol

Manuver Jokowi Bangkitkan Ekonomi Indonesia di Tengah Krisis Diacungi Jempol - GenPI.co
Manuver Jokowi dalam membangkitkan ekonomi di tengah krisis global diacungi jempol oleh pengamat ekonomi. Foto ANTARA/HO-Presidential Secretariat Press Bureau/sh

GenPI.co - Manuver yang dilakukan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam membangkitkan ekonomi Indonesia di tengah krisis global diacungi jempol oleh pengamat.

Rosdiana Sijabat, pengamat ekonomi dari Universitas Katolik Atma Jaya itu memberikan apresiasi kepada manuver jitu yang telah dilakukan Jokowi.

Jokowi yang telah membuka pintu selebar-lebarnya bagi para investor di Indonesia dinilai tepat oleh Rosdiana.

BACA JUGA:  Pengamat Beberkan Beda Isu Perpanjangan Masa Jabatan Presiden di Era SBY dan Jokowi

Pasalnya, Rosdiana menilai dengan kebijakan yang diambil Jokowi itu, jutaan lapangan kerja tercipta untuk masyarakat.

Langkah Jokowi itu dinilai jitu, karena terjadi di tengah krisis dunia akibat peperangan, pandemi Covid 19 yang belum sepenuhnya pulih, dan hampir semua negara di dunia saat ini sedang berusaha untuk menarik investasi dari luar, termasuk Indonesia.

BACA JUGA:  Dampingi Jokowi, Menko Airlangga Hadiri KTT ASEAN-Uni Eropa

“Saya melihat sebenarnya realisasi investasi sampai kuartal III tahun 2022 sebesar Rp168 triliun ini relatif baik. Jadi kalau dilihat investasi asing langsung atau FDI naik sekitar di atas 60 persen secara tahunan,” ujar Rosdiana dari rilis yang diterima GenPI.co, Sabtu (17/12).

Menurut Rosdiana, kebijakan pemerintah menciptakan lingkungan dan ekosistem investasi terutama investasi asing yang sifatnya friendly atau ramah kepada investor harus terus diperhatikan dan dipertahankan.

BACA JUGA:  Beri Peringatan ke Uni Eropa, Sikap Tegas Jokowi Diapresiasi Pengamat

“Melalui berbagai insentif fiskal untuk menarik investasi, kemudian juga tentu pemerintah sudah banyak melakukan berbagai perubahan termasuk Omnibus Law dan lain-lain. Tapi ekosistem investasi di Indonesia masih banyak yang perlu diperbaiki terkait masalah perizinan birokrasi dalam pengadaan lahan,” ucapnya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya