Guru Besar UGM Dukung Bahlil Ajak Dubai Investasi ke Indonesia

Guru Besar UGM Dukung Bahlil Ajak Dubai Investasi ke Indonesia - GenPI.co
Guru besar UGM mendukung Menteri Bahlil Lahadalia mengajak investor dari Dubai untuk investasi ke Indonesia. (FOTO: ANTARA/HO Kementerian Investasi/BKPM)

GenPI.co - Guru Besar Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) Universitas Gadjah Mada (UGM), Prof Mudrajad Kuncoro mendukung Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BPKM) Bahlil Lahadalia mengajak investor dari Dubai untuk investasi ke Indonesia.

Mudrajad Kuncoro memiliki alasan tersendiri mengapa dirinya mendukung Menteri Bahlil untuk mengganeng investor dari Dubai.

Menurutnya, Indonesia memiliki potensi nilai ekonomi yang besar ke depan untuk terus berkembang menjadi pasar potensial masa depan di Asia Tenggara.

BACA JUGA:  UGM Yogyakarta Tempati Peringkat 50 Kampus Terbaik di Dunia versi THE

Menurut Mudrajad, setidaknya ada dua hal kenapa Indonesia punya potensi ekonomi yang besar, yakni dari kepadatan jumlah penduduk dan Sumber Dalam Alam (SDA).

“Satu market potensial biasanya itu di Pulau Jawa, biasanya investor akan berburu di tempat yang banyak penduduknya. Kedua yang kaya akan sumber daya alamnya, misalnya di Kaltim, Riau,” ujar Mudrajad dari rilis yang diterima GenPI.co, Kamis (8/6).

BACA JUGA:  Tim Mahasiswa UGM Juara di International BIM Innovation Contest CEIC XI

“Mereka datang ke situ, atau yang ada tambangnya, itu pasti jadi. Kalau tidak ke tambang, ya ke tempat yang padat dengan sumber daya alam. Nah, kalau ke IKN kan berarti pasti akan ikut membangun Ibu Kota Negara,” imbuhnya.

Mudrajad menambahkan Indonesia memiliki daya tarik bagi Penanaman Modal Asing (PMA) untuk menjadi tempat berinvestasi, seiring dengan bonus demografi yang diperkirakan akan terjadi sekitar tahun 2030-2045.

BACA JUGA:  Top! Prodi Antropologi UGM Yogyakarta Terbaik di Indonesia

“Biasanya yang menjadi pertimbangan para investor berani untuk berinvestasi yakni kepadatan jumlah penduduk, kalau dilihat di Jawa orientasinya kan penduduk, karena kalau pendudukan market potensial. PMA tidak mungkin dia investasi nya di pulau terluar, terdepan, terpencil. Mencarinya yang banyak penduduknya,” tuturnya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya