GenPI.co - Perekonomian Jepang tumbuh pada tingkat tahunan sebesar 2,9%, lebih lambat dari laporan sebelumnya yang memperkirakan pertumbuhan sebesar 3,1%, pada periode April-Juni.
Dilansir AP News, pertumbuhan tersebut didorong oleh upah dan pengeluaran yang lebih baik, data pemerintah yang direvisi menunjukkan pada hari Senin.
Hal itu menunjukkan adanya risiko yang jelas, termasuk pertumbuhan ekonomi AS, yang sangat memengaruhi Jepang yang bergantung pada ekspor.
BACA JUGA: Jepang Ajukan Protes Resmi karena Kapal Survei China Memasuki Wilayah Perairannya
Ketidakpastian politik di Jepang merupakan risiko lain saat partai yang berkuasa memilih pemimpin baru.
Sekitar selusin kandidat tengah berupaya menggantikan Perdana Menteri Fumio Kishida sebagai ketua Partai Demokrat Liberal.
BACA JUGA: Kemenhan Jepang Berupaya Capai Anggaran Rekor karena Menghadapi Ancaman dari China
Pemenang pemungutan suara pada 27 September hampir dipastikan akan menjadi perdana menteri berikutnya karena partai tersebut menguasai parlemen.
Ekonomi terbesar keempat di dunia tumbuh 0,7% pada kuartal fiskal pertama, menurut Kantor Kabinet, pulih dari kontraksi pada kuartal sebelumnya.
BACA JUGA: Jepang Ingin Warganya yang Pekerja Keras Mencoba Sistem Kerja 4 Hari Seminggu
Produk domestik bruto riil yang disesuaikan secara musiman, atau PDB, mengukur nilai produk dan layanan suatu negara.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News