GenPI.co 
Festival Sumping Kopi Pait yang diselenggarakan oleh warga Desa Jelun, Kecamatan Licin, Banyuwangi, Jawa Timur, pada Sabtu (15/12/2018) berlangsung meriah. Festival ini baru digelar untuk pertama kalinya ini dibuka langsung Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas.
"Saya bangga dengan masyarakat di sini yang bisa memanfaatkan potensi yang ada menjadi sebuah festival yang menarik. Ini bisa terus menjadi contoh desa-desa lain," kata Anas.
Dalam festival ini, warga setempat mengenalkan cara menikmati kue sumping ala Desa Jelun, yang biasanya hanya disuguhkan saat hajatan atau lebaran saja. Kudapan sumping dinikmati bersama secangkir kopi hitam yang rasanya pahit. Makanya, festival ini diberi nama Festival Sumping Kopi Pait.
Sumping sendiri merupakan jajanan yang terbuat dari tepung beras, yang biasa dikenal dengan kue nagasari. Warga Desa Jelun membuat kue sumping ini dengan berbagai varian isi, seperti pisang, kacang hijau, ketela manis, dan ketela pohon.
Baca Juga : Banyuwangi Pamer Kekayaan Budaya dengan Festival Kuwung 2018
Bupati Anas menyampaikan, festival yang mengangkat tradisi lokal ini terus digalakkan dan dikembangkan. Festival yang berangkat dari potensi warga setempat ini, diharapkan bisa menjadi sumber ekonomi masyarakat.
"Saya kira ini bisa lebih dikembangkan sehingga bisa menjadi alternatif wisata kuliner tradisional baru di Banyuwangi. Apalagi Desa Jelun berada di kaki Gunung Ijen yang tentunya hawanya masih segar dan daerahnya masih alami. Pasti menarik untuk wisatawan," ujar Anas.
Selain sumping, wisatawan juga bisa mencoba aneka makanan khas Desa Jelun lainnya. Mulai nasi keruk, pecelan, urap-urap, semanggi kukus, pepesan belut hingga semur jengkol.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
