800 Wisman Tiongkok sudah Pastikan Diri Hadir di Balingkang Kintamani Festival

800 Wisman Tiongkok sudah Pastikan Diri Hadir di Balingkang Kintamani Festival - GenPI.co
Balingkang Kintamani Festival. (Foto: Istimewa)
Momentum liburan Imlek pun langsung disambar dengan spesial di Bali. Salah satunya dengan mengelar Balingkang Kintamani Festival pada 6 Februari 2019. 

Festival ini merupakan besutan Pemerintah Provinsi Bali bersama para pengusaha bidang pariwisata. Tujuannya untuk membidik wisatawan asal Negeri Tirai Bambu.

Ketua Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) Bali IB Agung Partha optimistis festival ini mampu mendatangkan 1.500 sampai 2.000 wisatawan Tiongkok.

"Hingga, Rabu (30/1/2019) sudah ada sekitar 800 wisatawan Tiongkok yang sudah mendaftar. Kami optimistis, jumlahnya akan sampai 2.000 wisatawan pada saat perayaan nanti," ujar Partha, Rabu (30/1).

Acaranya sudah pasti patent. Balingkang Kintamani Festival 2019 akan menampilkan kisah romansa masa lalu. Kisah cinta antara penguasa Bali Kuno Sri Jayapangus dengan Permaisuri Kang Cing Wie dari Tiongkok dan Dewi Danu yang merupakan putri dari penguasa Danau Batur.

Yang pasti, akulturasi budaya Bali dan Tiongkok pada era Kerajaan Balingkang bakal dikemas secara apik. Setidaknya ada 500 peserta yang akan tampil dalam festival ini. Lokasi festival pun akan dihias maksimal dipenuhi dengan hiasan imlek seperti lampion. Apalagi event ini akan mengambil latar Pura Batur, Kintamani. 

“Kita menyiapkan semuanya sampai duwe [benda pusaka] di Batur juga diturunkan hingga kita memperlihatkan fragmen Kang Cing Wie,” katanya.

Menurutnya, Festival ini akan menjadi daya tarik wisata baru bagi wisatawan Tiongkok yang berlibur ke Bali. Sejauh ini wisatawan Tiongkok hanya menikmati wisata alam dan belum mengenal jauh kebudayaan Bali. Padahal, akulturasi budaya antara Bali dan Tiongkok telah berlangsung sejak zaman dahulu. Ini dibuktikan dari adanya situs Kerajaan Balingkang di Pulau Dewata.

Memberikan garansi, festival ini juga akan menyediakan pemandu wisata berbahasa mandarin untuk mengokumunikasikan inti cerita kepada para wisatawan. Mass Media asal China yakni WeChat dan Wibo juga akan digunakan untuk mempublikasikan dan menyiarkan kesuksesan festival ini.

“Karakteristi wisatawan asal Tiongkok yang banyak mengandalkan rekomendasi dari keluarga dan kerabat serta ulasan social media saat memilih sebuah destinasi untuk berlibur, diperlukan startegi publikasi yang tepat,” pungkasnya.

Sementara itu Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati optimis festival ini akan menjadi momentum kebangkitan datangnya wisatawan Tiongkok. Setelah sebelumnya sempat mengalami penurunan karena praktik nakal jual-beli kepala. Ia pun berharap lewat festival ini diharapkan Batur, Kintamani dikenal menjadi daerah teromantis di dunia.

"Jadi ini (budaya), salah satu tools yang kita pakai. Karena pariwisata begitu menarik jika dibumbui oleh budaya. Itu yang disukai wisatawan," kata Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya