Ngadu Bako, Gagasan Kreatif dalam Dialog Budaya Pariwisata

Ngadu Bako, Gagasan Kreatif dalam Dialog Budaya Pariwisata - GenPI.co

Acara dialog budaya pariwisata atau istilah nyentriknya Ngadu Bako sukses digelar di Sanggar Sekar Panggugah Tanjung Siang, Subang, Jawa Barat, Minggu (17/2). Acara yang digagas komunitas budaya Paseban Budaya Subang ini tujuannya untuk memajukan Subang dan mensejahterakan masyarakat melalui sektor pariwisata dan budaya.

Mengangkat tema Pemanfaatan Budaya Untuk Atraksi Pariwisata, menampilkan beberapa narasumber. Diantaranya Wawan Gunawan, Bah Nanu Munajar, Enjang, Hendra dan moderator Kang Asep Kusmana.

Acara dimulai dengan pertunjukan kesenian ketuk tilu, kliningan, dan bajidoran dari Sanggar Seni Sekar Panggugah Tanjungsiang Subang asuhan Pepen Kidal. Dilanjutkan makan nasi liwet bersama.

Dialog budaya terasa santai penuh canda tawa namun tetap menghasilkan gagasan-gagasan kreatif. Para narasumber menyampaikan berbagai gagasan kreatif terkait pemetaan kembali budaya untuk atraksi pariwisata. Budaya dipetakan dalam ranah pelestarian, pengembangan dan pemanfaatan dalam meningkatkan pariwisata Subang Jawara menuju pariwisata Jabar Juara.

Kepala Bidang Pemasaran Area I (Jawa) Kementerian Pariwisata Wawan Gunawan menyambut baik gagasan kreatif dialog budaya dan pariwisata dalam tajuk Ngadu Bako. Karena dapat meleburkan jarak antar peserta dialog budaya dan pariwisata, sehingga berjalan lebih terbuka dan mencerahkan.

Menurutnya, Subang memiliki potensi pariwisata yang belum terpetakan secara optimal. Padahal daya dukung untuk pemajuan pariwisata sudah tersedia.

"Misalnya saja, dari sisi aksesibilitas hadirnya pelabuhan internasional Patimban, bandara Kertajati dan tol Cipali adalah keniscayaan, belum lagi dari sisi Amenitas dan atraksi wisatanya, maka tinggalah komitmen yang kuat dari Pemerintah Daerah sekaligus sinergisitas para akademisi, komunitas, pengusaha dan media," jelas Wawan.

Sementara itu Mas Nanu Munajat, perwakilan seniman Subang, menyoroti rencana pembangunan pusat budaya Subang dan Subang creative center. Dia berharap bahwa setiap aktivitas dalam pemajuan budaya pariwisata harus juga mempertimbangkan berbagai aspek terutama pentingnya melibatkan masyarakat. Sehingga ketika sebuah destinasi dibuat berdampak signifikan bagi kesejahteraan masyarakat.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya