GenPI.co 
Komunitas tari Eksotika Karmawibhangga Indonesia (EKI) Dance Company akan menyajikan karya-karya terbaru dari koreografer senior maupun koreografer muda pendatang baru. Tema yang mewarnai EKI Update 4.0 kali ini adalah #WeSingWeDanceWeLove.
“Banyak orang khawatir akan potensi Indonesia akan terpecah. Namun saya yakin, selama di antara kita melakukan apa saja dengan cinta, maka Indonesia akan selalu ada,” ujar Rusdy Rukmarata selaku Direktur Artistik sekaligus Anggota Komite Tari Dewan Kesenian Jakarta saat konferensi press di Jakarta, (22/11).
Rusdy menyebut, setiap malam akan ada tujuh nomor tarian dan nyanyian, serta sebuah mini musical yang memotret tema tersebut. Persiapan selama dua bulan akan melibatkan 60 penampil, serta lebih dari 150 pekerja di balik panggung. Hal baru yang disajikan pada EKI Update kali ini adalah kerjasama dengan kooreografer Gege Diaz dan Josh Marcy yang memiliki gaya dan disiplin yang relatif berbeda.
“Kolaborasi ini memacu semua pihak untuk saling kenal, belajar dan berkembang ke arah lebih baik,” terang Rusdy.
Tarian yang ditampilkan sangat beragam seperti tari etnik kekinian "Arjuna-Srikandi” serta tarian dengan genre jazz hingga yang berkolaborasi dengan film. Seluruh sajian ini memiliki satu benang merah, yaitu cinta, yang disajikan dari berbagai perspektif.
Pertunjukan kali ini menjadi istimewa karena dibawakannya tarian yang merupakan tribute untuk seorang maestro di dunia tari yang baru saja meninggal, Rudy Wowor. Rusdy mengaku mengalami kesulitan, lantaran usia yang menjelang 60 tahun sehingga tidak terlalu lentur untuk menari.
EKI Update 4.0 akan diselenggarakan pada tanggal 23 - 25 November 2018 di Gedung Kesenian Jakarta. Sebagai informasi seluruh keuntungan dari penghasilan penjualan tiket didonasikan kepada Yayasan Pembinaan Anak Cacat (YPAC) - Jakarta Cerebral Palsy Center.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
