Di sisi lain, Bilal merupakan seorang agen yang hendak menerima tugas pertamanya.
Marla berusaha mengganti repressed memory Bilal dan menggantinya dengan false memory.
Usaha itu membuat Marla masuk ke alam bawah sadar (memori) Bilal dan menggantinya dengan kesadaran baru.
Pencurian memori yang dilakukan Marla menghasilkan kesadaran baru Bilal sesuai dengan yang telah dibayangkan.
Reza Rahadian pun berbagi pengalamannya melakukan proses pengambilan gambar dengan menggunakan smartphone.
“Selama shooting saya hampir lupa kalau film ini direkam dengan sebuah smartphone,” ungkap Reza Rahadian.
Sementara itu, Dian Sastrowardoyo mengaku bahwa proyek ini merupakan sebuah proyek menarik dari awal mendengarnya.
Meskipun proses syuting dilakukan dengan menggunakan smartphone, Dian mengaku tetap dapat merasakan level profesionalisme yang sama dengan menggunakan kamera profesional.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News