5 Tradisi Pra Pernikahan Adat Jawa Beserta Maknanya

5 Tradisi Pra Pernikahan Adat Jawa Beserta Maknanya - GenPI.co
Siraman. Fto: The Bride Dept

Setelah semua persiapan  siap, maka prosesi siraman pun bisa dimulai. Siraman pertama dilakukan oleh ayahanda dari mempelai wanita, lalu dilanjutkan dengan sang ibunda.

Masing-masing menyiram sebanyak tiga kali, yaitu satu siraman di kepala, satu siraman di pundak atau badan, dan satu lagi siraman di kaki. 

Setelah ayah dan ibu, siraman diteruskan oleh pini sepuh, orang terdekat yang sudah ditunjuk untuk mengikuti prosesi siraman. Jumlah orang yang menyiram haruslah ganjil, biasanya berjumlah 7 orang, namun bisa juga 5 atau 9 orang. 

BACA JUGA:  Simbol Tolak Bala, Inilah 4 Fakta Bleketepe Pernikahan Adat Jawa

3. Pemecahan Kendi

Setelah seluruh pini sepuh sudah selesai melakukan siraman, ayah dari mempelai wanita akan menuangkan sisa air dari kendi kepada sang anak untuk digunakan berwudhu. Kendi yang kosong tersebut dipegang oleh kedua orang tua, kemudian dijatuhkan ke tanah sehingga pecah. 

BACA JUGA:  5 Biaya Pokok untuk Akad dan Resepsi Pernikahan, Catat!

Proses menjatuhkan kendi tersebut diiringi ucapan “Niat ingsun ora mecah kendi, nanging mecah pamore anakku [nama mempelai wanita]”. Pemecahan kendi tersebut menjadi simbol pecahlah pamor sang anak sebagai wanita dewasa dan memancarlah sina pesonanya. 

4. Potong Rikmo 

BACA JUGA:  5 Kebiasaan di Pagi Hari yang Bikin Pernikahan Makin Langgeng

Prosesi siraman adat Jawa dilanjutkan dengan memotong rambut dari mempelai wanita atau disebut dengan potong rikmo.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya