GenPI.co 
GenPI.co - Tidak ada yang lebih membahagiakan daripada saat kamu jatuh cinta.
Mungkin kamu berpikir telah menemukan jodoh sehidup semati yang selama ini kamu impi-impikan, bisa begitu mendebarkan.
Saat kamu jatuh cinta, kamu di bawah pengaruh permainan hormon yang membuat kamu mengalami roller coaster emosi.
BACA JUGA: Terlalu Berharap kepada Pasangan? Dengar Nih Kata Psikolog
Ketertarikan merupakan insting alami manusia yang akan tetap ada sampai kapan pun dan tidak dapat dielakkan.
Ini karena ketika kamu melihat orang lain, otak akan mulai memproses informasi visual yang kita lihat dan membuat penilaian instan berdasarkan daya tarik seseorang.
BACA JUGA: Cara Mengirim Pesan ketika ingin Putus dari Pasangan
Dilansir dari Psychology Today, tim peneliti dari University of Pisa menemukan bahwa pada tahap awal dari hubungan romantis, aktivitas hormon adrenalin, dopamine, oksitosin, norepineprine, dan phenylethylamine bercampur aduk dan meningkat ketika muncul rasa saling ketertarikan.
Aktivitas hormon tersebut jugalah yang berperan memunculkan hasrat yang sangat mendalam untuk bersatu dengan pasangan.
BACA JUGA: 3 Hal Penting yang Harus Dilakukan Jika Sudah Memiliki Pasangan
Uniknya, selama fase euforia, efek relaksasi yang kamu dapatkan dari hormon “mood baik” serotonin akan menurun dan tergantikan dengan obsesi terhadap hubungan kamu.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
