Mengenal Makna Jamasan Anak Rambut Gembel Dieng Culture Festival

Mengenal Makna Jamasan Anak Rambut Gembel Dieng Culture Festival - GenPI.co
Pemotongan Rambut Gimbal Dieng Culture Festival diawali prosesi ruwat yang di dalamnya terdapat rangkaian jamasan yang artinya mensucikan diri dari hal kotor. (Sumber foto: GenPI.co/ Ariyanto)

GenPI.co — Pemotongan Rambut Gimbal atau anak Bajang menjadi hal yang ditunggu-tunggu masyarakat yang datang ke Dieng Culture Festival (DCF). Namun sebelum hal itu dilaksanakan, biasanya digelar Prosesi Ruwat anak Bajang terlebih dahulu.

Sebelum membahas prosesi ruwat traveler perlu mengetahui dahulu tentang makna jamas atau jamasan. Ini memiliki arti membersihkan atau mensucikan dari hal-hal yang kotor. 

Dalam perhelatan Festival Dieng, prosesi ini diselenggarakan di kawasan Situs Dharmasala (Situs Darmasala) Dieng yang letaknya berdekatan dengan lokasi acara potong rambut gimbal sekitar Candi Arjuno, Desa Dieng Kulon, Kecamatan Batur, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah.

Prosesi Jamasan Rambut Gimbal Dieng dimulai setelah selesai dilakukan acara Kirab Budaya Dieng Festival berakhir. Sedikit informasi Kirab Budaya Dieng dimuali dari kawasan rumah pemangku adat Bernama Sumanto yang rumahnya di Desa Dieng Kulon dan berakhir di halaman Pendopo Soeharto Whitlam.

Rombongan Wakil Gubernur Jawa Tengah, Pemda Banjarnegara, anak rambut gimbal, para keluarga, dan pemuka adat yang mengikuti kirab langsung diarahkan menuju ke kawasan Situs Dharmasala untuk melanjutkan Prosesi Cukur Rambut Gimbal.

Pemimpin pemuka adat memulai acara jamasan dengan melantunkan doa di kawasan Sendang Sedayu Situs Dharmasala. Satu per satu anak atau bocah rambut gimbal yang duduk di pelataran Situs Dharmasala di Jamas oleh ketua ada dan di ikuti tamu undangan khususnya Perempuan.

Dalam prosesi ini Mereka di jamas mengunakan air suci. Rambut anak gimbal secara perlahan-lahan disiram dengan air suci yang telah dipersiapkan secara khusus dan didoakan.

Air yang digunakan untuk menjamas atau memandikan rambut gimbal menggunakan air suci yang berasal dari mata air Tuk Bima Lukar, Tuk Sendang Buana (Kali Bana), Tuk Kencen, Tuk Goa Sumur, Kali Pepek dan Tuk Sibido (Tuk Pitu).

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya