GenPI.co - Meski indah dijalani, lika-liku pacaran tetap tidak pernah luput dari konflik yang datang silih berganti.
Jika terus dibiarkan, konflik asmara berkepanjangan dapat memicu masalah mental seperti depresi. Lantas, apakah ini berarti pacaran bisa menyebabkan depresi?
Hubungan toksik
BACA JUGA: Jangan Pernah Lakukan ini Ketika Marah dengan Pasangan
Hubungan toksik adalah hubungan yang merusak kondisi emosional.
Berbeda dengan pacaran sehat yang membuat kamu merasa bahagia dan bersemangat, hubungan toksik justru menyebabkan stres, cemas, depresi, hingga masalah medis.
BACA JUGA: Ditanya soal Pasangan, Aura Kasih Mengaku Pasrah
Hubungan penuh kekerasan (abusive)
Faktor lain yang menyebabkan depresi terkait pacaran adalah perilaku abusive, atau kekerasan. Hubungan abusive merupakan bentuk yang lebih berbahaya dari hubungan toksik.
BACA JUGA: Ini Tanda Kamu dan Pasangan Sampai ke Tahap Cinta Telepati
Melansir laman organisasi nonprofit internasional loveisrespect, kekerasan dalam pacaran bisa terjadi dalam bentuk fisik, emosional, psikologis, hingga seksual.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News