GenPI.co 
Namun, Sabo sebagai komandan staf Pasukan Revolusi mengatakan bahwa tidak ada kemungkinan terburuk.
“Kita hanya punya dua pilihan yaitu berhasil atau mati,” kata Sabo.
Sabo sendiri juga dikenal sebagai tangan kanan dari Pemimpin Pasukan Revolusi Dragon
Lantas apakah Sabo benar-benar mati atau hanya hoaks yang dibuat jurnalis bernama Morgans?
Mari kembali ke Chapter 956. Saat itu Morgans yang merupakan jurnalis pertama One Piece mengatakan bahwa ada kematian.
“Berita kematian di halaman depan akan membuat kehebohan. Hasil dari kongresnya juga sesuai, Sekali lagi, pembunuh juga akan menarik perhatian semua orang,” ujar Morgans.
Morgans menambahkan, dirinya merupakan disjoki kata. Dia juga mengklaim sebagai orang yang terkadang memutar kebohongan untuk menggerakkan hati semua orang.
“Aku yang memutuskan apa yang diterbitkan,” ujar Morgans.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
.webp)
