GenPI.co 
GenPI.co - Pengasuh Pondok Pesantren Al-Bahjah KH. Yahya Zainul Ma'arif alias Buya Yahya membeberkan kajian Islam terkait mimpi bermakna yang akan menjadi kenyataan.
Hal tersebut diungkapkan Buya Yahya dalam ceramah yang dilansir dari kanal YouTube Al-Bahjah TV pada Minggu (15/1/2023).
Menurut seorang penanya, bahwa Nabi Yusuf bisa menafsirkan mimpinya. Lantas bagaimana cara kita mengetahui mimpi yang bermakna yang akan menjadi nyata?
BACA JUGA: Benarkah Menggugurkan Kandungan Diperbolehkan? Begini Kajian Buya Yahya
Merespons hal itu, Buya Yahya pun menjelaskan tentang seseorang yang mengalami mimpi baik atau buruk.
"Masalah mimpi. Urusan mimpi, yang pertama Anda bukan Nabi Yusuf dan bukan Nabi. Nabi memberikan takwil mimpi karena wahyu. Adapun masalah takwil mimpi sebelum takwil mimpi, kita kembali ke mimpi," kata Buya Yahya.
BACA JUGA: Buya Yahya Beber Hukum Meninggal Dunia Karena Jadi Tumbal Pesugihan
Menurut Buya Yahya, mimpi adalah mimpi, dan jangan mengubah mimpi menjadi sebuah kenyataan.
"Aneh, suatu ketika seseorang berkata, ustaz kemarin saya dengar antum menasihati dalam mimpi, masyaallah. Menasihati di alam nyata tidak didengarkan malah menasihati dalam mimpi," jelas Buya Yahya.
BACA JUGA: Bagaimana Hukum Menggunakan Uang Temuan di Jalan, Benarkah Halal? Ini Kajian Buya Yahya
"Ini kadang-kadang orang mainnya dengan mimpi, hidup dengan mimpi. Jadi mimpi adalah mimpi. Sebaik-baik mimpi adalah seburuk-buruk saat bangun. dan seburuk-buruk mimpi adalah sebaik-baik saat bangun," sambungnya.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
