Christmas Truce: Sukacita Natal di Tengah Kecamuk Perang Dunia I

Christmas Truce: Sukacita Natal di Tengah Kecamuk Perang Dunia I - GenPI.co
Ilustrasi London Newa yang menggambarkan tentara jerman dan Inggris yang saling berjabat tangan di dalam gencatan senjata dadakan pada hari Natal 1914. (Foto: Wikipedia)

Seluruh tentara, baik dari pihak Inggris maupun Jerman, berada di bawah tekanan. Rasa rindu akan rumah membebani benak lantaran Natal tinggal hitungan jam. Sementara itu, suplai makanan menipis dibarengi rasa lelah sekaligus takut yang amat sangat.

Namun, sekitar pukul 10 malam, tanggal 24 Desember jelang Natal, sesuatu terjadi. Bairnsfather bercerita ia mendengar sayup-sayup suara orang menyanyi, jauh di seberang tanah dataran bersalju itu.

“Aku mendengarnya, aku bisa mendengar gumaman suara,” kenangnya.

Prajurit Inggris lainnya juga merasakan hal yang sama. Jelas ini bukan halusinasi lantaran rindu rumah. Mereka bisa mendengar para Boches (sebutan untuk tentara Jerman) sedang bernyanyi lagu Natal.

“Apa kamu mendengar itu?” tutur Bairnsfather menirukan pertanyaan yani lontarkan pada salah satu prajurit di sebelahnya.

"Ya," jawabnya. "Mereka sudah melakukannya sejak tadi!"

Di sini keajaiban Natal mulai terjadi. Para tentara Inggris kini ikut-ikutan menyanyikan kidung-kidung Natal. Di tengah kegelapan dan kecamuk perang, seolah ada dua paduan suara yang mengumandangkan suka cita Natal dalam dua bahasa berbeda.

BACA JUGA: Mau Tahu Lagu Natal Paling Mengganggu? Ini Dia

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya