Kamar Saksi Bisu Perbuatan Melvin, Hatiku Hancur

Kamar Saksi Bisu Perbuatan Melvin, Hatiku Hancur - GenPI.co
Ilustrasi wanita menangis. Foto: NomadSoul1/Elementsenvato

"Kok kamu lakuin semua ini, sih?" tanyaku sambil menyantap agar lumut buatan maminya.

"Percaya, deh. Orang pertama yang aku bawa ke rumah bahkan dalam acara besar, itu artinya aku benar-benar serius sama kamu," jawab Melvin.

Dia tersenyum manis. Aduhai. Manis sekali senyumnya. Irama jantungku makin tak beraturan. Duhai engkau jiwa ragaku. Tetaplah bersamaku.

Menualah denganku. Kita berbagi kisah dan kasih bersama. Kita merajut mimpi yang indah berdua. Anganku makin tak terkendali.

Sebuah pesan masuk ke HP-ku. Kubuka lalu kubaca pesan itu. Dari mamanya. Aku bingung. Kenapa mamanya mengirim pesan kepadaku?

"Cia, hari ini ketemu Melvin nggak? Kok sampai jam segini belum pulang juga,"

"Hari ini nggak ketemu, Ie (tante dalam bahasa Mandarin). Aku juga nggak terlalu banyak chat sama dia hari ini,"

"Loh, kok gitu? Kenapa kalian? Lagi berantem emangnya, Ci? Ya, udah tolong dihubungi Melvin-nya, ya. Tadi soalnya dia chat mamih cuma nanya masak di rumah apa enggak,"

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya