Dear Diary

Diam-diam Aku Bergairah dengan Sahabatku Sendiri

Diam-diam Aku Bergairah dengan Sahabatku Sendiri - GenPI.co
Aku mencintai sahabatku sendiri. (Foto: eHarmony )

Dan ucapan itu tak bisa kuanggap candaan. Ada apa ini denganku. Sudah terlalu berharap lebih atau apa??? Sial! Kalau sampai hari terakhir Ardi tetap terus dengan khayalan cintanya dengan si dia, mungkin aku harus menyesali liburan kali ini.

Aku renang dengan kecipak tanpa aturan.

“Rapi sekali, mau kemana kau?” tanyaku menatap heran Ardi yang sedang merapikan rambutnya di depan cermin.

“Cuma jalan-jalan malam sebentar. Jangan bilang kau takut kutinggal sendirian di kamar ini?!”.

“There’s nothing to do with fear! Atau jangan-jangan…” aku bangkit dari ranjang, duduk di meja samping cermin sambil mencomot satu cookie.

“Apa?”  Timpalnya sambil mencomot sisa cookie yang masih ada di tanganku.

“Jangan bilang si “dia”mu itu ada di pulau ini juga?!” tanyaku penuh selidik.

“Hahahahaha… selamat tidur, Yud. Nggak usah  nunggu aku pulang ya. Nanti aku minta kunci kedua di resepsionis”, jawabnya sambil ngeloyor pergi. Bukan jawaban.

Dan bantal sofa yang ada di dekatku spontan melayang ke arah pintu begitu kudengar langkah dia menjauhi kamar.

Ardi brengsek!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!

BACA JUGA: Bima, Kamu Masih Ingat Peristiwa di Rumahku Malam Itu?

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya