JUMAT KERAMAT

Kisah Rumah Tua Kakek Han dan Kejadian Saat Malam Jumat

Kisah Rumah Tua Kakek Han dan Kejadian Saat Malam Jumat - GenPI.co
Rumah Tua Dan Penghuninya. Foto : freepik

Han, Pita dan Toni sepertinya sudah tidak kuat menahan kantuk, akhirnya mereka memutuskan untuk tidur lebih cepat. Sementara aku masih terjaga dengan segelas teh hangat di ruang tengah yang penuh dengan perabotan jadul. Entah kenapa aku rasanya ingin mencari tahu sesuatu.

Aku menatap nanar ke luar jendela dengan posisi masih duduk di ruang tengah, tangan kananku memegang cangkir teh. Tiba-tiba aku melihat bayangan melintas di luar jendela. Sontak aku pun terperanjat, karena penasaran aku pun mendatangi arah jendela dan membuka tirainya. Duh, tak ada siapapun. 

Jantungku pun berpacu sangat kencang dan bulu kudukku berdiri. Namun, aku masih merasa tenang saat itu. Tidak lama lagi aku mendengar suara auman harimau setelah suara petir dan gemuruh air hujan.

Aku pun terdiam sejenak membuka lebar telingaku dan berharap aku salah dengar, tapi setelah auman ketiga aku memutuskan untuk pergi ke kamar dan tidur. Di dalam kamar aku melihat Pita sudah terlelap, jadi aku menyimpan ceritanya untuk besok saja. 

“Pagi semuanya, gimana istirahatya?” Sapa Han. Pita dan Toni nampaknya tidak ada masalah malam tadi dan hanya aku yang mengalami hal aneh, tapi aku mencoba bungkam dulu. 

Ternyata kejadian malam Jumat itu tidak aku alami sekali. Malam kedua aku justru mendapatkan gangguan yang lebih parah. Malam itu aku di rumah sendirian, ketiga temanku sedang keluar mencari udara segar. Sementara aku tengah mengerjakan tugas kantor di rumah. 

Entah kenapa semakin malam suasana seolah makin menjadi. Cuaca yang tengah hujan memang membuat suasana menjadi lembap dan basah. Kali ini aku benar-benar mendengar suara harimau dengan jelas. Bulu kudukku pun semakin berdiri hingga memuat aku buyar konsentrasi di depan laptop. 

Seramnya lagi ketika aku mendongak dan berpaling dari layar laptop aku melihar sosok wanita berdiri di depanku. Sontak aku pun menjerit ketakutan. Tak lama Han pulang dan melihat aku dengan posisi menutup wahah dan menekuk kaki. 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya