Dear Diary

Orang Tua Menolak Merestui Kami, Alasannya Buatku Berterima Kasih

Orang Tua Menolak Merestui Kami, Alasannya Buatku Berterima Kasih - GenPI.co
Cintaku pada Yoga tak direstui orang tua. (Foto: Elements Envato)

Laki-laki yang dijodohkan denganku namanya Firza. Kami sudah mengenal sejak kecil dan bersekolah di sekolah dasar yang sama. Namun, sejak SMP Firza dan keluarganya pindah ke Yogyakarta.

Firza yang kukenal dulu bukan anak yang baik-baik. Dia sangat nakal dan suka menjahili anak-anak perempuan di sekolah, termasuk aku. Dia juga suka mengataiku jelek dan kurus.

Meskipun aku sudah menolak dijodohkan, ayahku tetap bersikeras. Dia memintaku untuk setidaknya bertemu dulu dengan Firza. Dengan terpaksa, aku pun menuruti kata ayah.

Pada Sabtu sore, Firza menjemputku di rumah. Karena enggan untuk pergi, aku pun sengaja dandan berlama-lama supaya Firza kesal. Dia pun duduk di ruang tamu sambil mengobrol dengan ibu dan ayah.

Dari kamar, aku bisa mendengar suaranya sedang berceloteh kepada ayah tentang pekerjaannya. Gaya bicaranya masih sama seperti dulu, tengil.

Namun, aku begitu terperanjat  saat aku melihat Firza untuk pertama kalinya sejak dua puluh tahun terakhir ini. Rasanya aku tidak bisa menutup mulutku yang terus menganga.

Firza sekarang sangat tampan. Tubuhnya yang dulu pendek dan kerdil, sekarang menjadi tinggi dan gagah. Kulitnya juga bersih untuk ukuran laki-laki. Cara berpakaiannya juga sangat bagus dan membuatnya jadi semakin tampan.

Begitu juga Firza, yang tanpaknya tercengang melihatku. Sepertinya ia menanggap aku menarik secara fisik. Ya, penampilanku memang sudah jauh berbeda dari saat aku masih remaja. Tubuhku jadi lebih berisi dan aku sudah pintar mempercantik diri sekarang.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya