Serupa Tapi Tak Sama, Ini Bedanya Riasan Pengantin Yogya dan Solo

Serupa Tapi Tak Sama, Ini Bedanya Riasan Pengantin Yogya dan Solo - GenPI.co
Serupa Tapi Tak Sama, Ini Bedanya Riasan Pengantin Yogya dan Solo. Foto: Freepik

GenPI.co - Riasan wajah pengantin wanita sangatlah berpengaruh dalam sebuah pernikahan. Apalagi, pada masyarakat Jawa yang mengenal riasan ala Yogyakarta atau Solo.

Namun, sebenarnya di Yogyakarta terdapat lima jenis tata rias dan busana yang hingga kini masih terus dilestarikan yakni Corak Paes Ageng, Corak Paes Ageng Jangan Menir, Corak Paes Ageng Kanigaran, Corak Yogya Puteri, Corak Kasatriyan Ageng. Sedangkan di Solo terdapat Solo Basahan dan Solo Puteri.

BACA JUGADeretan Artis Tampil Memukau dengan Busana Pernikahan Adat Sunda

Namun, secara simpel masyarakat mengenal dengan dua adat yakni Yogyakarta dan Solo. Kedua riasan ala Yogyakarta dan Solo memang sekilas nampak serupa karena berasal dari akar budaya yang sama. 

Setelah dicermati keduanya ada perbedaan dari segi busana serta aksesoris yang dikenakan. Paes Yogya maupun Solo memiliki perbedaan, hal ini terlihat pada bentuk pola rias atau cengkorongan paes. 

Untuk pengantin Yogya, pola riasan yang ada di tengah dahi berbentuk seperti potongan daun sirih, berujung runcing dan sedikit melengkung. Sedangkan pengantin Solo, berbentuk setengah bulatan ujung telur bebek, yang dikenal dengan nama gajahan. 

Pengapit pada kedua pola rias Yogya dan Solo, memiliki bentuk yang serupa, yakni ngundup kanthil. Sedangkan penitis yang letaknya berada di atas godheg pun memiliki perbedaan.

Jika pengantin Yogya berbentuk seperti potongan daun sirih dengan dimensi lebih kecil dari penunggul, tepi ujungnya runcing dan sedikit melengkung. Sedangkan Solo, bentuknya setengah bulatan ujung telur ayam. 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya