
Tembok yang memisahkan kami sangat tinggi dan tebal. Seiring berjalannya waktu, Reza memperkenalkan diriku kepada keluarganya.
Awalnya biasa saja, sampai akhirnya beberapa kalimat pedas terlontar. Aku merasa tidak nyaman berada di rumah tersebut.
“Sorry, ya. Mungkin ibuku ngomong terlalu keras sampai kamu kayaknya badmood terus diamin aku kayak gini,” ucap Reza merasa bersalah
“Nggak apa apa kok, Za. Aku tahu bakalan terjadi kayak gini,”
“Tapi aku beda kok sama ibuku. Aku nggak akan pernah narik kamu untuk masuk agamaku,”
“Kenapa? Bukannya kalau misalnya aku masuk Islam, pasti Ibu kamu senang?” ucapku
“Iya aku tahu. Tapi gimana dengan keluarga kamu dan aku?” tanya Reza
“Kok kamu juga? Kamu nggak senang aku masuk Islam?”
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News