Dear Diary

Ratni Mempertahankan Kehormatannya

Ratni Mempertahankan Kehormatannya - GenPI.co
Ilustrasi. (Foto: Elements Envato)

Ratni dan Hendy adalah teman masa kecil. Lalu kemudian mereka berpisah karena Hendy ikut pamannya tinggal di Jakarta dan bersekolah di sana. Hingga beberapa tahun berselang Hendy kembali ke kampung sebagai pria dewasa lalu tergiur oleh kemolekan tubuh Ratni, teman masa kecilnya. 

Lalu terjadilah peristiwa itu, Hendy mengajak Ratni berjalan-jalan untuk pertama kalinya setelah 10 tahun tak bersua. Ratni tak menaruh curiga, ia menurut saja saat diajak boncengan motor. 

Sebenarnya Ratni senang diajak Hendy. Di matanya, Hendy cukup memesona. Wajahnya tidak dekil seperti dulu. Apa lagi, gaya pakaian Hendy itu kekinian sekali, khas anak kota. Sementara pemuda lain di kampung itu berpakaian ala kadarnya saja. 

Yang belakangan Ratni sadari adalah, perubahan Hendy bukan fisik saja, tapi juga isi kepalanya. Kalau tidak, tak mungkin sampai ia nekat ingin menggagahi Ratni, teman masa kecilnya sendiri. 

Lamunan Ratni buyar setelah ia mendengar seseorang memanggil namanya. Ia kemudian bangkit berdiri dan melewati beberapa perempuan yang duduk di lantai  sel yang menjadi tempatnya menghitung hari selama 3 tahun terakhir. 

"Ibu bapakmu datang," ucap sipir perempuan yang tadi memanggilnya. 

Ratni mengangguk takzim kepada  sang sipir sebagai tanda terima kasih. Ia memang jarang bicara sejak masuk penjara, dan semua orang di situ sudah maklum dengan perilakunya. 

BACA JUGA: Sepucuk Surat yang Tak Pernah Sampai Kepada Kekasih: Aku Rindu!

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya