Demi Bantu Para Penjahit, Perancang Busana Ini Tak Ambil Untung

Demi Bantu Para Penjahit, Perancang Busana Ini Tak Ambil Untung - GenPI.co
Masker kain karya Pinky Hendarto. Foto: Media Relations IFC

GenPI.co - Masa pandemi covid-19 membuka banyak mata dan hati untuk saling berbagi. Orang-orang tergerak untuk bahu-membahu sesuai dengan kemampuan masing-masing, tidak terkecuali desainer fashion Pinky Hendarto.

Bentuk kepeduliannya adalah dengan memproduksi masker kain dan juga busana APD (Alat Pelindung Diri). Pinky memproduksi masker sebagai bagian dari fashion, sekaligus sebagai bentuk kepedulian terhadap lingkungan sekitarnya. 

BACA JUGAMilan Fashion Week Bakal Digelar Virtual, Penikmat Mode Kecewa

Ada beragam jenis masker kain yang diproduksi antara lain masker katun biasa, masker premium dengan bahan batik tulis, masker couple, masker keluarga (termasuk di dalamnya masker untuk anak-anak dan balita), serta masker cantik dengan aplikasi manik-manik.

Menggunakan material batik tulis, katun premium (Swiss dan Jepang), scuba, satin, dan lace, setiap maskernya terdapat kantong pada bagian dalam yang bisa diisi tisu, carbon active, atau masker medis.

Dari segi bentuk pun beragam mulai dari masker dengan potongan ala Korea dan masker dengan pola lipit. Yang membedakannya dari masker kain biasa yakni terdapat kawat anti karat pada bagian hidung dan desain yang bisa disesuaikan dengan bentuk wajah agar benar-benar pas.

Untuk harganya, dijual secara satuan maupun paket (untuk masker keluarga) mulai dari Rp 20 ribu hingga Rp 75 ribu.

Meski dijual untuk umum, masker kain tersebut juga dibagikan secara gratis bagi mereka yang membutuhkan seperti pedagang kaki lima, supir ojol, tukang sampah, tukang parkir, atau siapapun yang ditemui di jalan yang tidak mengenakan masker.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya