Baca Buku

Pemerkosa itu Mengakui Perbuatannya, Tapi Sudah Terlambat

Pemerkosa itu Mengakui Perbuatannya, Tapi Sudah Terlambat - GenPI.co
Novel The Confession karangan John Grisham. (Foto: Elements Envato)

GenPI.co - Demonstrasi besar-besaran saat ini terjadi  di Amerika Serikat dengan tajuk ‘Black Lives Matters’. Unjuk rasa terjadi atas kematian George Floyd yang dianggap sebagai salah satu dari kasus rasisme oleh warga kulit putih terhadap masyarakat kulit hitam di negara itu.

Kasus rasisme yang marak di negeri Paman Sam menjadi inspirasi bagi John Grisham untuk menulis The Confession.  Novel setebal 684 halaman itu mengisahkan seseorang yang dihukum untuk kesalahan yang tidak pernah ia lakukan.

BACA JUGA: American Gods: Ketika Sesembahan Kuno Berbaur dengan Manusia

Adalah Donte Drumm, seorang  kulit hitam yang terpaksa mengubur masa depannya sebagai pemain football. Remaja yang tinggal di kota kecil Sloan, Texas ini  dituduh memerkosa dan membunuh seorang pemandu sorak yang juga merupakan pacarnya.

Namun bukan Donte yang melakukan kejahatan itu, melainkan seorang penjahat kambuhan bernama Travis Boyette. Atas perbuatan yang tidak dilakukannya itu, Donte divonis mati. Namun ia harus menunggu 9 tahun hingga eksekusi dilaksanakan.

Sementara itu, Travis dihukum penjara juga untuk sebuah kasus kejahatan lain. Ia mendapatkan pembebasan bersyarat 4 hari sebelum eksekusi mati Donte.

Dalam The Confession, Travis yang sedang sekarat lantaran menderita penyakit di kepalanya, dikisahkan ingin melakukan sebuah kebaikan dalam hidup. Ia mau mengakui perbuatannya menghabisi pemandu sorak itu demi membebaskan Donte. 

Travis kemudian dipertemukan dengan pengacara jalanan bernama Robbie Flak yang telah mendampingi Donte dalam kasusnya. Seorang detektif swasta bernama  Fred Pryor juga bergabung bersama mereka untuk membuktikan kebenaran yang sesungguhnya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya