Berniat Menikah dengan Gaya Paes Yogyakarta? Pahami Dulu Maknanya

Berniat Menikah dengan Gaya Paes Yogyakarta? Pahami Dulu Maknanya - GenPI.co
Gaya paes Pengantin Yogyakarta (foto: IG @ambarpaes_jakarta)

"Dilengkapi juga dengan aksesoris untuk hiasan kepala, seperti 5 cunduk mentul merupakan penghormatan kepada gunung, centung dan sumping. Lalu kalung sungsun (kalung susun tiga), gelang binggel kana, dan kelat bahu naga yang menghadap ke belakang, yang artinya untuk mengawasi para pengantin supaya dalam keadaan baik-baik saja," ujar Bu Lies.

Melengkapi riasan Paes Ageng, pengantin juga wajib mengenakan busana yang disebut dodotan.

Kain dodot sepanjang 3 setengah meter biasanya dikenakan sebelum pemakaian kain cinde warna merah. 

BACA JUGA: Pahami 4 Larangan Menikah Berdasarkan Agama Islam

Sementara pada saat acara ngunduh mantu di hari berikutnya, pengantin menggunakan busana dengan bahan bludru dan riasan Jangan Menir.

Diungkapkan Bu Lies, seiring dengan perkembangan zaman beberapa modifikasi dalam riasan ini kerap terjadi, seperti penggunaan warna eyeshadow dan pemilihan warna bedak yang disesuaikan dengan kemauan calon pengantin. Menurutnya hal itu sah-sah saja selama tidak mengubah pakem aslinya.

"Kami sebagai perias harus menjaga tatanan yang ada dan apa yang sudah dibakukan. Kami bisa menyesuaikan apa yang dikehendaki pengantin, tapi tetap mengikuti pakem," imbuhnya.

Ditanya mengenai persiapan yang biasa dilakukan sebelum merias, ia mengatakan selalu memanjatkan doa, puasa hingga sholat malam untuk menguatkan diri supaya saat merias tak ada halangan dan pengantin pun tampak cantik.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya