Meski tak kupahami jalan ceritanya, sudah kubaca buku ini dalam bahasa Indonesia, kala di sekolah. Aku pun mulai membaca pola kalimat pembukaan dari buku ini, dan jangan tanya apakah aku mengerti.
Attention, s’il vous plait! Lonceng dan penanda bis yang ingin memulangkan mendentang-dentang di kejauhan. Aku perlu berlari untuk segera mendapatkannya.
Menghentakkan kaki dengan cepat seperti itu bikin aku lebih bersemangat. Ah, di sini pun aku ingin tetap menjadi orang asing, l’étanger, gitan, atau bohemian sekalipun sudahlah… Bukan mustahil bila dunia ini lebih bisa dimengerti tetap merasa asing dan tidak peduli.
C’est vrai on dit, monsieur Camus?
BACA JUGA: Rani, Sosok yang Hidup dalam Benakku
Simak video pilihan redaksi berikut ini:
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News