GenPI.co 
"Kita juga eksplorasi kampung adat, belajar budaya dan sejarahnya lengkap dengan cerita luka-luka jatuh dari motor,” ujarnya.
Sebagai travel influencer, Satya menghadapi sejumlah kendala seperti susah sinyal ketika harus melakukan mengunggah tulisannya saat berada di daerah terpencil.
“Kadang ada jadwal posting konten (brand partnership) yang nabrak sama jadwal traveling ke gunung atau pulau yang susah sinyal,” tuturnya.
Meskipun tamapk selalu menyenangkan dengan traveling ke mana-mana, Satya mengaku setiap perjalanan yang dilakukan harus menghasilkan konten yang kreatif sesuai dengan tuntutan para klien.
“Media trip itu beda sama liburan biasa karena kita sambil bekerja dengan menghasilkan sesuatu dan dituntut untuk menelurkan ide kreatif,” ujarnya.
Wanita asal Sibolga ini pun berpesan bahwa untuk menjadi seorang travel influencer bukanlah sebuah hal yang sulit. Kamu cukup mengasah kreativitas agar terlihat unik dan dikenal orang banyak.
BACA JUGA: Aditya Ahmad, Sineas Muda yang Bersinar di Kancah Internasional
“Ketika sudah dikenal banyak orang, jangan terlena dan langsung cepat puas dengan angka followers maupun likes sehingga berhenti belajar,” tutupnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
