Dear Diary

Tragis, Aku Kalah Bersaing dengan Kakakku Mendapatkan Ifan    

Tragis, Aku Kalah Bersaing dengan Kakakku Mendapatkan Ifan     - GenPI.co
Ilustrasi. (Foto: Pexel)

GenPI.co - Liburan sekolah selalu jadi waktu yang menyenangkan buat aku dan kakakku. Sejak kecil, kami selalu pergi ke rumah nenek di Bandung setiap musim liburan.
 
Kami berdua pun punya banyak teman di lingkungan rumah nenek. Salah satu teman favoritku adalah Ifan, yang rumahnya persis di seberang rumah nenek.
 
Ifan itu 2 tahun lebih tua dariku dan setahun lebih tua dari kakakku, Firzi. Namun, aku dan Kak Firzi tidak pernah memanggilnya Ifan dengan sebutan  kakak atau Aa. Karena,  kami memang sudah seperti teman sebaya.
 
Yang tak kusadari, ada perasaan suka terhdap ifan yang tumbuh dalam hatiku. Bahkan rasa itu terus hidup sampai aku kuliah.  Aku pun tidak pernah melewatkan untuk menghabiskan waktu liburan di Bandung, demi bertemu Ifan.

BACA JUGA: Kasihku pada Wendy Melampaui Waktu
 
Belum lagi, sekarang komunikasi kami semakin mudah sejak adanya media sosial. Aku pun selalu rajin memantau media sosial Ifan, untuk berjaga-jaga kalau ada cewek genit yang mendekatinya.
 
Selama aku mengenal Ifan, dia memang belum pernah pacaran dengan siapa pun. Jauh di lubuk hati, aku berharap Ifan juga memiliki perasaan yang sama.
 
Bertahun-tahun telah berlalu, Ifan lulus kuliah dan bekerja di Jakarta. Sayangnya, kantor dan indekosnya berada di belahan Jakarta Utara yang jaraknya lumayan jauh dari tempat tinggalku di Jakarta Selatan.
 
Alhasil, aku tidak pernah bertemu Ifan sejak ia bekerja di Jakarta. Kesempatan untuk bertemu Ifan hanya ada saat aku berlibur ke rumah nenek di Bandung, dan jika kebetulan Ifan sedang ada di rumahnya.
 
Liburan tahun lalu, aku pergi ke Bandung tanpa Kak Firzi. Maklum, dia sedang sibuk menyelesaikan skripsinya. Kebetulan, Ifan juga sedang ada di rumahnya di akhir pekan ini.
 
Seperti biasa, aku pun menghabiskan sebagian besar waktu liburanku bersama Ifan. Tentunya, kali ini terasa spesial karena hanya ada kami berdua, tanpa kakakku.
 
Dari Situ, aku dan Ifan semakin dekat. Dia sangat perhatian kepadaku, seakan dia adalah kakak laki-lakiku. Maklum, aku tidak pernah merasa diperhatikan oleh Kak Firzi.

BACA JUGA: L’etranger: Sepotong Kisah Orang Asing
 
Dan betapa kagetnya aku, ketika Ifan datang ke rumahku pada Sabtu malam. Rupanya, dia ada janji dengan kak Firzi dan mereka pun pergi berdua, entah kemana.
 
Malam itu, perasaanku gusar sekali. Aku penasaran, apa yang dilakukan Ifan dan Kak Firzi.
 
Aku sendiri belum pernah melihat kakakku dandan secantik itu saat pergi dengan seorang pria. Dan Ifan, dia tampak jauh lebih rapi dari biasanya.
 
Jam telah menunjukkan pukul 11 malam. Aku mendengar suara mobil Ifan dan kak Firzi masuk ke rumah. Dengan segera aku bergegas keluar untuk menanyakan semua rasa penasaranku.
 
“Darimana kak?” tanyaku tanpa basi-basi kepada Kak Firzi.
 
“Ke nikahan temen kantor,” jawabnya.
 
“Kok sama Ifan?” tanyaku lagi.
 
“Ya dari pada nggak ada gandengan,” jawab kak Firzi sambil masuk ke kamarnya.

BACA JUGA: Ratni Mempertahankan Kehormatannya
 
Rasanya kesal sekali. Kenapa sih kakakku harus pergi ke pernikahan temannya sama Ifan. Memangnya nggak ada teman lain?
 
Malam minggu berikutnya, Ifan dan kak Firzi pergi berdua lagi. Dan begitu juga pada malam minggu berikutnya dan berikutnya lagi. Bahkan, Ifan beberapa kali mengantar Kak Firzi pulang dari kantornya.
 
Jelas sudah. Mereka berdua pacaran. Pupus sudah harapanku untuk bisa mendapatkan Ifan.(*)

Tonton Video viral berikut:

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya