GenPI.co - Penyebab gangguan tidur bisa dialami oleh siapa saja termasuk anak dan balita. Dokter spesialis anak dr. Eugenia Permatami Hermansyah, mengatakan gangguan tidur pada anak dapat mengganggu pertumbuhan dan perkembangan otaknya.
"Tidur itu adalah hal yang sangat esensial bagi setiap individu. Waktu tidur sangat berpengaruh pada pertumbuhan dan perkembangan balita," ujar dr. Eugenia dalamd bincang-bincang daring, Kamis (30/7).
BACA JUGA: Pasha Ungu, Wakil Wali Kota Palu Nyentrik Rambutnya Dicat Pirang
Setidaknya ada dua faktor utama penyebab gangguan tidur pada balita yakni internal dan eksternal. Gangguan tidur internal di antaranya, karakteristik anak, perilaku atau mood, kondisi medis dan riwayat perinatal seperti anak lahir dengan masalah pernapasan atau bayi prematur.
"Kalau anak dalam keadaan kurang fit, akan mempengaruhi kualitas tidur sehingga malam akan sering bangun dan siang mengantuk berlebihan. Bisa juga adanya riwayat gangguan pernapasan dan bayi yang prematur akan lebih berisiko mengalami gangguan tidur karena organ-organnya belum sempurna," kata Eugenia.
Untuk faktor eksternal, penyebabnya pun beragam mulai dari penggunaan media elektronik sebelum tidur, pola asuh orangtua, tingkat pendidikan ibu serta pemberian ASI.
"Penggunaan media elektronik sebelum tidur itu cukup menghambat produksi dari hormon tidur, paparan cahayanya itu menghambat rasa ngantuk anak. Disarankan satu jam sebelum tidur anak sudah tidak lagi menggunakan elektronik," tandasnya.
"Kalau untuk bayi di bawah satu bulan atau yang baru lahir, penyebab gangguan tidur tentunya karena dia belum bisa mengatur sel-sel sarafnya sehingga lebih dominan penyebab gangguan tidurnya," lanjutnya.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News