DEAR DIARY

Maafkan Egoku Sayang, Aku Pulang Ya…

Maafkan Egoku Sayang, Aku Pulang Ya… - GenPI.co
Ilustrasi (foto: pinterest)

“Eh…, enggak kok. Cuma sedang ribut kecil aja”, sukar dipercaya, justru aku menjawab dengan kejujuran yang tak terkira. 

Ah sudahlah, kepalang tanggung. Toh dia orang asing juga, mungkin penduduk sini. Jadi aku tak perlu khawatir.

“Oh…, wajar lah dalam suatu hubungan. Pertengkaran kecil kan bumbu. Asal hati-hati saja. Salah-salah, jadi kebanyakan bumbu, jatuhnya malah hancur “masakan”, tak bisa dinikmati, hingga akhirnya basi”, katanya.

Dengan kekuatan yang entah bagaimana, aku makin tertarik dengan pembicaraan ini. Ini bukan aku, yang biasanya sangat menutup diri dari pembicaraan dengan orang asing. 

Tapi entah lah, orang ini seperti membuatku ingin bercerita banyak hal. Tentang alasanku minggat barang beberapa hari ke pulau ini.

“Dia?? Iya. Dia kekasihku, kok. Enggak usah canggung, toh gak ada yang peduli disini” potongnya.

“Masih baru ya?”, tanyaku iseng.

“Hahahahahaha…, kalau lima tahun bareng masih bisa dianggap baru, ya berarti kami masih baru. Masih seumur jagung lah bisa dibilang,” tergelak terguncang-guncang dia sukses membuatku menganga, makin kagum.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya