“Siapa-siapa?”
“Masih inget Andra ga?”
“Andra?”
“Iya, adiknya Boy hehehe, enggak nyangka ya dia mau jadi suami aku. Kita kenalan cuma seminggu terus Andra ngajak nikah. Kakak-kakaknya ga jadi, eh malah adik-adiknya yang jadi ya, Kak?”
Aku begitu lemas saat mendengar adikku menceritakan siapa calon suaminya. Aku menutup telpon dan kemudian menangis.
“Kamu kenapa, sayang?”
“Enggak apa-apa, kok!”
Ihsan menatapku dengan penuh kehangatan sekaligus kebingungan, aku tak mau sampai Ihsan tahu, akan rasa galauku ini.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News