Ribuan Tatung Kerasukan Roh Dewa di Festival Cap Go Meh Singkawang

Ribuan Tatung Kerasukan Roh Dewa di Festival Cap Go Meh Singkawang - GenPI.co
Salah satu atraksi Tatung yakni orang yang dimasukkan oleh roh dewa. (Foto: Nje)

Puncak acara Festival Cap Go Meh di Singkawang, Kalimantan Barat, Selasa (19/2). Acara ini diramaikan ribuan Tatung yang akan melakukan atraksi di hadapan wisatawan.  

Festival Cap Go Meh merupakan pariwisata budaya yang dilakukan secara turun temurun di kota Singkawang, Kalimantan Barat. Singkawang sendiri menjadi kota yang paling toleran 2018 berdasarkan hasil survei Setara Institut, karena kota tersebut merupakan persatuan dari Tionghoa, Dayak dan Melayu yang disingkat sebagai TiDaYu. 

Pada Festival Cap Go Meh banyak memamerkan pernak-pernik, kemudian untuk atraksi budaya yang dihadirkan seperti parade lampion dan 1.060 Tatung yang menjadi atraksi paling ditunggu wisatawan. Tatung merupakan sosok manusia yang menurut beberapa kepercayaan sedang dirasuki roh dewa. Kata 'tatung' sendiri diberasal dari bahasa Hakka, yang berarti roh dewa, lalu diserap menjadi bahasa masyarakat lokal.

Baca juga: Begini Ekspresi Tatung Cilik Kerasukan Roh Leluhur

Prosesi dimulai dengan ritual puasa dari makanan daging alias vegetarian. Puasa daging tersebut dilakukan pada tanggal satu dan 15 setiap bulannya pada penanggalan China. Konon jika seorang yang memiliki potensi tatung tetap makan daging di tanggal tersebut akan celaka saat memeragakan keahlian. Berdarah misalnya.

Setelah rutin puasa tersebut, di pagi hari saat Cap Go Meh mereka akan melakukan ibadah khusus di tempatnya masing-masing. Seperti di Pekong untuk konghucu dan tempat ibadah dayak untuk suku dayak sendiri. Dari sana, mereka dibawa menuju panggung kehormatan Cap Go Meh dengan kondisi sudah ditusuk benda tajam. Selama orang tersebut menjadi tatung harus tetap didampingi mediatornya. Fungsinya untuk berkomunikasi dengan roh yang merasukinya.

Salah satunya pengunjung yang berasal dari Surabaya bersama 100 tamu lainnya menyaksikan parade Tatung yang dinilai hanya ada satu-satunya di dunia ini. "Saya christie dari Surabaya, kami datang untuk melihat parade yang sudah ditunggu-tunggu. Setiap tahun memang saya ke sini khusus untuk merayakan Cap Go Meh dan Sembahyang," ujar Christie pada Genpi.co.

Acara perayaan Cap Go Meh 2019 ini juga dihadiri oleh Menteri Pariwisata Arief Yahya. Menpar ingin  meregistrasikan ke Unesco sebagai Festival Budaya Unik di Kota Singkawang.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya