“Sebenarnya, kebiasaan warga ini adalah imbas dari pembentukan budaya hidup bersih yang sudah berlangsung cukup lama, sehingga kami tidak lagi merasa terbebani ketika mesti mengikuti lomba LBS ini, baik di tingkat Provinsi sampai ke tingkat Nasional ini,” tutur Sugito.
Apapun nanti hasilnya, Sugito yakin warga tidak akan kendur dengan kebiasaan positif ini. Sebab menurutnya, korelasi lingkungan adalah dengan kesehatan yang sudah jadi kebutuhan pokok warga.
Dukungan pun datang dari banyak pihak. Araminta, seorang tutor Puskesmas Leksono menuturkan kebanggaannya lantaran semua komponen warga sangat berkomitmen dan bisa bekerjasama.
“Lingkungannya tanpa disulap sudah apik, segar dan hijau. Tinggal dipoles belajar komposter dan pengelolaan sampah. Semoga lomba bukan jadi tujuan pendek semata, tapi lingkungan bersih dan sehat jadi kebiasaan,” ia mengimbuh.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News