Kepahiang Kembangkan Puluhan Desa Wisata

Kepahiang Kembangkan Puluhan Desa Wisata - GenPI.co
Perkebunan Kabawetan yang bisa disebut sebagai objek wisata andalan di Kabupaten kepahiang, Bengkulu

Sejumlah Desa di Kabupaten Kepahiang Provinsi Bengkulu berpotensi menjadi desa wisata. Hal ini diungkapkan Bupati Kepahiang, Hidayatullah Sjahid usai membuka kegiatan optimalisasi desa wisata di Desa Sidorejo Kecamatan Kabawaetan Kabupaten Kepahiang, Senin 14/05. Menurutnya, setidaknya ada sekitar 30 desa dari  seluruh desa yang berpotensi. Hanya saja tingkatakannya berbeda-beda. Ada desa yang benar-benar telah siap, ada juga yang hanya memiliki potensi awal saja.

Membentuk Desa Wisata merupakan salah satu bentuk dukungan menuju Bengkulu Wonderfull 2020. “Sebanyak 30 sampai 40 desa di Kepahiang ini saya rasa siap jadi desa wisata. Namun, ada yang  baru embrionya saja. Ada juga yang sudah berkembang,” ungkap Hidayat. 

Urusan objek wisata alam, Kepahiang memang tak diragukan lagi. Banyak sumber daya yang dapat dikembangkan untuk mencapai tujuan tersebut. Di sana ada Perkebunan Kabawetan yang bisa disebut sebagai objek wisata andalan. Kemudian sejumlah air terjun yang tersebar di berbagai titik. Salah satunya Air Terjun Sengkuang. 

Selain objek wisata yang sudah terkenal, di Kabupaten yang berbatasan dengan Rejang Lebong dan Bengkulu Tengah itu juga memiliki potensi wisata yang belum terjamah. Seperti pemandian air panas di kaki Bukit Hitam.  “Tak hanya sumber daya alam yang indah namun juga olahan kuliner yang dibuat oleh masyarkat setempat. Ada pengolah susu, kopi luwak dan beberapa makanan ringan,” ungkap Hidayat.

Kementerian Pariwasata juga ikut mendorong desa-desa di Kepahiang menjadi desa wisata. Ketua tim percepatan pengembangan pariwisata perdesaan dan perkotaan, Dr. Vitria Ariani mengaku senang dengan komitmen dari Bupati Kepahiang tersebut. 

Ia meminta semua pihak dapat mendukung terwujudnya desa wisata tersebut.

“Kita bisa memulai dengan kesadaran masyarakatnya seperti tidak membuang sampah sembarangan. Ramah dengan wisatawan, murah senyum. Kalau wisatawan datang jangan dicuekin. Nanti kabar semua tidak mau datang lagi,” ungak Ria sapaan akrabnya. 

Menurutnya, apabila semua masyarakat, komunitas – komunitas, industri dan media mendukung pemerintah maka tidak perlu waktu lama untuk mewujudkan desa wisata. “Saya rasa tidak sampai satu tahun, empat bulan kita bisa go,” katanya. 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya