Aku yang hanya tersenyum saja sambil asyik bergoyang pun mengiyakan. Setelah aku diberikan minum, kurang lebih 3 gelas itu langsung tertidur.
Teman-teman yang bersamaku malam itu sudah asyik dengan dunianya masing-masing.
Mentari pagi mulai menampakkan sinarnya, betapa terkejutnya aku hanya tertutup sebuah selimut putih besar. Aku sangat terkejut dan takut saat itu, tidak tahu berada di mana.
Setelah aku cuci muka, aku baru tersadar kalau saat ini diriku sedang berada di sebuah hotel. Namun, aku tidak melihat siapa-siapa di dalam hotel tersebut.
Nafasku mulai sesak karena menahan malu dan nangis. Aku melihat di pangkal pahaku berdarah dan perih.
"Tuhan, kalau mau ambil nyawaku, ambil saja sekarang," kataku sambil berseru karena malu.
Lalu, aku mencari baju dan tasku. Naas, semuanya hilang.
Aku sangat bingung, hanya ada satu buah baju tidur dari hotel itu dan aku pakai ke lobby. Kepada resepsionis, aku meminta tolong untuk menelpon ibuku.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News