Liputan Khusus

Jokowi Bumikan Wisata Halal, 4 Pilar Ini Harus Pemerintah Lakukan

Jokowi Bumikan Wisata Halal, 4 Pilar Ini Harus Pemerintah Lakukan - GenPI.co
Foto Aceh sebagai salah satu destinasi halal terbaik di Indonesia (Sumber: dok. Sebentar Saja)

GenPI.co - Wisata halal adalah bagian dari industri pariwisata yang ditujukan untuk wisatawan Muslim. Di Indonesia sudah ada 10 provinsi yang digadang-gadang akan jadi destinasi halal, yakni Aceh, Kepulauan Riau, Sumatera Barat, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, dan Sulawesi Selatan.

Ketua Ikatan Cendikiawan Pariwisata Indonesia (ICPI), Prof. Azril Azahari, PhD memaparkan wacana untuk merealisasikan wisata halal di Indonesia, menurutnya banyak yang harus dikaji. Tidak hanya makanannya, namun hotel, destinasi hingga fasilitasnya harus memenuhi standard syariah.

“Selain hotel, transportasi dalam industri pariwisata halal juga memakai konsep Islami. Penyedia jasa transportasi wajib memberikan kemudahan bagi wisatawan muslim dalam pelaksanaan ibadah selama perjalanan,” ungkap Prof. Azril Azahari kepada GenPI.co beberapa waktu lalu.

Ia menekankan, agar potensi pariwisata halal bisa berjalan dengan optimal, pemerintah perlu memiliki 4 pilar utama, yakni safety and security (keselamatan dan keamanan), kedua healthy and hygienis (kesehatan dan kebersihan), ketiga tourism information and interaction (informasi dan interaksi) dan keempat environment responsibillity (lingkungan).

Safety bisa diartikan sebagai faktor keamanan yang menjamin wisatawan merasa aman secara fisik maupun psikologis. Destinasi wisata sebaiknya memiliki sarana dan fasilitas yang memadai sesuai dengan standar operasional prosedur. Kedua faktor kesehatan yang merupakan elemen penting tempat wisata dalam menyediakan aneka kuliner bersih dan enak serta memunculkan ciri khas.

Berikutnya akses informasi terhadap tempat wisata di Indonesia, dan adanya interaksi dengan para petugas ataupun penduduk lokal. Menurutnya Indonesia perlu belajar  mengelola akses tersebut dengan baik.

“Contohnya kalo kita ke Singapore atau Jepang, begitu sampai airportnya para turis tidak kebingungan lagi harus kemana. Sebab di bandara sudah ada flyer atau brosur yang mengantarkan mereka kemana-mana,” imbuhnya.

Terakhir adalah lingkungan (environment responsibility). Tanggung Jawab pihak pengelola wisata terhadap lingkungan termasuk mencegahnya dari kerusakan lingkungan alam. “Contohnya bisa memperbanyak tong sampah di berbagai sudut. Dipisahkan antara yang organik dan non arganik,” paparnya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya