GenPI.co 
GenPI.co – Rupanya pada Rabu tanggal 22 Mei, film besutan Walt Disney Aladdin tayang perdana di bioskop Indonesia. Namun publikasinya tampak tenggelam oleh santernya pemberitaan aksi massa yang berakhir ricuh di Jakarta Pusat.
Jika belasan tahun lalu Aladdin tampil dalam animasi, kali ini film dengan nuansa Timur Tengah itu hadir dalam versi live action. Berlatar di Agrabah, film ini hadir dengan sentuhan CGI yang mendominasi.
Dikutip dari siaran pers yang diterima GenPI.co, film ini menceritakan Aladdin, seorang pemuda yang menawan, Princess Jasmine yang pemberani, serta Genie sebagai kunci bagi masa depan mereka. Agrabah merupakan rumah dari Aladdin, ia meninggalkan kehidupan lamanya sebagai pencuri karena ia percaya bahwa dirinya ditakdirkan untuk sesuatu yang lebih besar.
Di sudut kota lainnya, Princess Jasmine sang putri Sultan merasa terkururung oleh ayahnya. Jasmine memiliki impian untuk merasakan kehidupan di luar istana serta keinginan untuk membawa perubahan yang lebih baik untuk Agrabah. Setelah keduanya dipertemukan, Aladdin jatuh hati pada kecantikan dan semangat Jasmine yang membuatnya mencoba berbagai cara agar bisa mendapatkan cintanya.
Baca juga: John Wick 4 Rilis 21 Mei 2021
“Film ini memiliki cerita yang kuat dan musik yang begitu indah, sehingga kami menyadari bahwa tidak banyak hal yang mau kita ubah. Kami memberikan sentuhan baru dalam film ini, namun tetap menyampaikan cerita yang dikenal dari masa ke masa,” ujar Jonathan Eirich, sang produser film Aladdin.
Eirich mengatakan Aladdin merupakan sebuah kisah klasik dengan nilai-nilai universal yang menarik bagi para penggemar dari segala kalangan dan usia. Selama beberapa tahun terakhir, ia tertarik untuk membawa kisah ikonik tersebut ke layar lebar, hingga akhirnya tahun 2015 ide tersebut direalisasikan.
Film garapan sutradara Guy Ritchie ini dibintangi oleh Will Smith sebagai Genie, Mena Massoud sebagai Aladdin, dan Naomi Scott sebagai Jasmine.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
