GenPI.co 
GenPI.co - Berapapun besarnya materi yang didapatkan di tanah rantau, semua tidak ada arti dan tidak membuat bahagia jika tidak ada waktu untuk bertemu kerabat, keluarga dan handai taulan. Tidak bisa yang spesial dalam perjalanan hidup ini, hati sungguh merindukan mereka semua , teman, kerabat keluarga dan handai taulan terkasih di negeri permai ini.
Lantunan syair yang menyentuh ini ditulis dan dibacakan Nola Adelina, Kepala Bidang Promosi Pariwisata Dinas Pariwistaa dan Ekonomi Kreatif Kabupaten Bone Bolango dalam Festival Pulang Kampung di halaman kantor bupati Bone Bolango, semalam, Sabtu (15/6/2019).
Festival mudik ini memang menguras emosi, tanah leluhur Gorontalo, tempat para perantau dibesarkan dengan adat istiadat yang luhur telah lama ditinggal merantau, mencari penghidupan dan mengenal budaya luar.
BACA JUGA: Berperahu Mungil Menikmati Pesona Keindahan Danau perintis
"Kerinduan pada tradisi leluhur sungguh menyayat hati, desa tempat lahir nan elok selalu memanggil saat lebaran tiba," kata Nola Adelina.
Tema pertemuan emosi para perantau ini adalah “Berkumpul Bersilaturahim bersama menuju satu Tujuan Bone Bolango Cemerlang” Puluhan orang menjadi oeserta Festival Pulang Kampung ini. Mereka adalah perantau-perantau di negeri seberang atau di sekitar daratan Sulawesi.Bertahun-tahun mereka meninggalkan kampung halaman untuk mencari penghidupan di negeri rantau.
"Kangen kampung, kangen makanan, kangen seni," ujar Nasaruddin, yang merantau di Sulawesi Selatan.
Para perantau yang hadir tidak dimanjakan dengan makanan saja, tarian dan musik tradisi menghentak malam dengan segenap kegembiraan semua yang datang. Seni rupa berupa puluhan lukisan juga disajikan untuk dinikmati para pengunjung, termasuk seni kaligrafi karya perupa Gorontalo.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
