Mengenal Identitas Kebaya Kartini

Mengenal Identitas Kebaya Kartini - GenPI.co
Kebaya Kartini

GenPI.co - Perayaaan hari Kartini identik dengan busana kebaya yang biasa juga disebut kebaya Kartini. Sebagai identitas nusantara, kebaya memberikan sebuah pandangan tentang sifat anggun dan feminin seorang perempuan. Dari sekian banyak jenis, salah satu yang paling ikonik adalah kebaya Kartini atau kebaya Jawa.

Ciri khas kebaya Kartini terletak pada lipatan kerah berbentuk garis vertikal, sehingga membuat kesan pemakainya tinggi dan ramping. Namun seiring perkembangan jaman dan pengaruh budaya luar, saat ini banyak para desainer yang menciptakan kreasi baru kebaya Kartini menjadi sesuatu yang lebih modern.

Salah satu perancang senior, Ferry Sunarto menjadikan inspirasi kebaya ke dalam koleksi yang lebih kekinian. Menurutnya saat ini kebaya Kartini tidak hanya berporos pada bentuk yang kuno dan klasik. Menurutnya apabila jaman dahulu menggunakan bahan katun dan sulaman tangan, sekarang bisa dikembangkan ke dalam gaya yang lebih casual.

"Bagi saya warisan budaya tidak harus dilestarikan saja, namun perlu dimodifikasi dengan trend zaman sekarang. Seperti dari segi bahan, jika dulu kebaya identik dengan bahan katun dan warna off white, saat ini bisa dikembangkan ke dalambahan lace dengan warna terang," ungkap Ferry kepada GenPI.co belum lama ini.

Menurut Ferry, modifikasi kebaya boleh dilakukan, namun tetap menggunakan pakem. Salah satu yang harus dipertahankan sebagai identitas adalah kerah yang berlipat. Sedangkan detail lainnya seperti bagian lengan, bahan dan ukuran bisa dikembangkan mengikuti perkembangan trend yang ada.

Salah satu pengembangan yang sedang trend adalah bentuk lengan. Jika kebaya Kartini identik dengan detail lengan panjang maka dapat pula diubah menjadi pendek atau bahkan tanpa lengan. Untuk urusan cutting, Ferry menjelaskan bisa dikembangkan ke desain yang lebih trendy, seperti potongan dress yang memanjang dengan aplikasi lace.

"Kebaya Kartini dulu hanya digunakan oleh perempuan darah biru atau keluarga bangsawan untuk acara kerajaan, sekarang bisa dipakai siapa saja. Bentuknya bisa diubah tapi tidak meninggalkan unsur Kartini, yakni kerah berlipat," lanjutnya.

Ia menjelaskan pengaruh budaya luar seperti China dan Belanda juga turut andil dalam memberikan perubahan, terutama soal warna. Dahulu kebaya Kartini identik dengan warna putih polos, saat ini telah bervariasi dari warna terang hingga pastel.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya