GenPI.co 
“Pasar Kakilangit, good,” begitu ujar Gerry, wisatawan asal Austria yang mengunjungi Pasar Kakilangit, Sabtu (17/3) silam. Di hari itu, pasar besutan GenPI Jogja itu ramai dipadati pegunjung. Nggak hanya wisatawan dalam negeri saja, mereka yang dari luar negeri juga ingin menikmati suasana khas ndeso dan panganan tradisional di Pasar Kakilangit.
Di pasar yang terletak di Desa Wisata Mangunan, Dlingo, Bantul itu, Gerry yang datang bersama Wiwin, pasangannya, mencoba makanan tradisonal Tahu Guling serta minuman Wedang Uwuh. “Ya unik, Pasar Kakilangit ini sangat unik,” tutur Wiwin. “Minumannya juga boleh.” Tambahnya.
Rupanya si bule itu kadung merasa homey di Pasar Kakilangit. Buktinya, dia nggak datang hanya untuk memenuhi perutnya dengan makanan tradisional yang dijajakan di situ. Pria ini sempat mencoba bermain Gejog Lesung. Perawakannya yang tinggi besar itu tampak kontras dibanding peserta permainan lain yang semuanya ibu-ibu berkemben. Namun agaknya ia asyik aja menumbuk-numbukkan alu pada lesung seolah sedang menumbuk padi.
Parmi, penjual Bledak yang mejajakan jualannya saban pasar Kakilangit buka, mengaku gembira dengan kehadiran wisatawan mancanegara di tempat itu. “Wah, itu sudah kedua kali wisatawan asing datang ke Pasar Kakilangit,” ujarnya.
Ia juga merasa gembira akan kondisi Pasar Kakilangit yang semakin ramai dari waktu ke waktu. Ini menandakan destinasi wisata ini semakin dikenal luas. Imbasnya, para pedagang makanan di tempat itu merasakan berkah lantaran dangangan selalu habis diserbu pengunjung. “Hari ini pasar ramai sekali, dagangan saya sudah habis tadi masih pagi sekitar jam 8,” tambahnya.
Bagaimana dengan kamu ? Apakah sudah pernah berkunjung ke Pasar Kakilangit ? Pasar yang juga jadi panggung bagi atraksi kesenian tradisional ini nggak buka setiap hari, loh. Hanya di hari Sabtu dan Minggu pukul 06.00-12.00 WIB.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
