GenPI.co 
Hari kedua Rakornas I Kemenpar di Bali semakin keren aja, guys. Dalam sebuah sesi di Panel 2 Rakornas, kawan-kawan GenPI medapat coaching dari pakar medsos. Ia adalah Waizly Darwin, Head of Emerging Business Indonesia, Facebook.
Dalam presentasinya, Waizly menjelaskan bagaimana kelahiran era digital telah juga mengubah perilaku kita. Contoh di depan mata adalah negeri kita sendiri. Indonesia saat ini dijuluki sebagai Republik Instagram. Wajar aja, penggunanya udah di angka 45 juta. Ini menjadikannnya di posisi teratas se-Asia Pasifik.
“Yang keren, pengguna Instagram Indonesia yang menemukan kata-kata baru seperti Snapgram, Regram, dan Open Trip. Istilah-istilah tersebut bahkan membuat para developer Instagram mengacungkan jempol,” jelas Waizly.
Istilah-istilah buatan pengguna instagram Indonesia ini, lanjut Waizly, adalah representasi dari fenomena baru, khususnya dalam hal pengembangan destinasi wisata. “Seorang penghobi travelling bisa menjadi influencer bagi orang lain dari foto-foto yang diunggahnya di instagram. Pada gilirannya nanti, dia bisa saja menjadi seorang tour operator hanya dengan berbekal platform instagram itu,” lanjutnya.
Tren tersebut kemudian memunculkan pertanyaan; bagaimana GenPI melihat peluang ini? Dijelaskan Waizly, ini momen bagi GenPI untuk bisa membangun sebuah destinasi yang keren, beken dan paten dengan komunitas berbasis media. Yang bisa dilakukan generasi milenial GenPI adalah dengan menjadi hyper-local-Enthusiast terhadap sumber-sumber unik yang ada di daerah masing-masing.
Sumber-sumber unik itu bisa saja destinasi wisata, atraksi, dan lain sebagainya. Sumber-sumber tersebut lalu dipublikasikan ke dalam online platform seperti instagram, atau GenPI.co yang kini sudah menjadi wadah bagi komunitas GenPI seluruh Indonesia. “Kemudian dibangun sebuah model bisnis destinasi wisata dengan melibatkan pihak ketiga sebagai sponsor,” imbuhnya.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
