Pasar Kebon Watu Gede Bandongan, Pasar Digital di Magelang

Pasar Kebon Watu Gede Bandongan, Pasar Digital di Magelang - GenPI.co
Keramaian di Pasar Kebon Watu Gede.

Minggu Legi, 1 April 2018, saat tepat "bermain" di pasar yang lagi ngehits di media sosial generasi jaman now Megelang.  Pasar Kebon Watu Gede namanya. Inilah model pasar digital atau  destinasidigital yang kini digalakkan oleh Kementerian Pariwisata. 

Pasar Kebon Watu Gede berada di dusun Jetak desa Sidorejo Kecamatan Bandongan Kabupaten Magelang. Sekitar 7 kilometer dari bekas Kantor Karesidenan Kedu yang sekarang menjadi Museum BPK. 

Kendati pasar ini diluncurkan sejak 11 Februari 2018 (hampir dua bulan lalu), hari Minggu kemarin  baru "hari keempat" pasar wisata kuliner tersebut buka. 

Ya, pasar ini buka hanya di Hari Minggu Legi dan Pahing. Legi dan Pahing merupakan penanggalan Jawa yang berlangsung setiap 35 hari sekali alias "selapan". 

Setelah buka pertama di Minggu Pahing (11/2), kemudian buka lagi pada Minggu Legi (25/2) lalu Minggu Pahing (18/3) dan Minggu Legi (1/4). "Hari ini jualan di hari keempat buka di sini," ujar seorang pedagang sayur-sayuran di tempat itu.

Dengan ketentuan kalender pasaran tersebut, pasar ini buka lagi pada Minggu Pahing (22/4), lalu Minggu Legi (6/5) dan seterusnya. Jadwal yang pasti ini memudahkan calon pengunjung untuk mengatur jadwal.  Apalagi, ada pasar sejenis yang juga buka menggunakan jadwal pasaran dalam kalender Jawa. Yakni Pasar Papringan, Temanggung. Pasar ini buka setiap Minggu Wage.

Pasar Kebon Watu Gede, Bandongan dibuka secara resmi oleh Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Magelang, Iwan Sutiarso, S.Sos., M.Si. mewakili Bupati Magelang. Pasar di bawah pepohonan bambu ini mengadopsi pasar wisata di daerah lain seperti Pasar Karetan Kendal, Pasar Kakilangit Mangunan Jogja maupun Pasar Papringan Temanggung.

Pasar Kebon Watu Gede digagas oleh pemuda Karang Taruna Ta’dhiin Jetak Sidorejo, Kecamatan Bandongan. Pengunjung diajak menikmati aneka makanan tradisional dalam suasana sejuk di bawah rindangnya pohon-pohon bambu dengan luas kurang lebih 5.000 m2.  

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Selanjutnya