Pro Kontra Kenaikan Tiket TN Komodo

Pro Kontra Kenaikan Tiket TN Komodo - GenPI.co

Rencana kenaikan harga tiket ke Pulau Komodo sebesar USD 500 menuai pro dan kontra. Banyak perdebatan, tentang harganya yang dinilai kemahalan.

Gubernur NTT Viktor Laiskodat menjelaskan, menaikan harga tiket masuk ke Pulau Komodo sebesar USD 500 atau setara RP 7 juta (kurs 1 USD = Rp 14.421) untuk turis mancanegara. Untuk wisatawan domestik, harganya USD 100 atau setara Rp 1,4 juta. "Komodo one and only di dunia," kata Viktor.

Viktor berdalih, dari uang tersebut nantinya bakal digunakan untuk pemeliharaan berbagai fasilitas dan juga perawatan komodo. Meski begitu, beberapa pihak masih mempertanyakan dan justru menilainya sebagai polemik.

Kepala Dinas Pariwisata NTT Jelamu Ardu Marius mengatakan, hal tersebut merupakan sebuah kewajaran. Karena, Komodo merupakan salah satu hewan langka, dan hanya ada di Indonesia.

"Satu-satunya binatang purba di dunia itu komodo ada di taman nasional kita. Itu satu-satunya dan komodo memberikan pesan yang scientific. Dari komodo kita bisa mengetahui bagaimana perkembangan jutaan tahun yang lalu, antropologi manusia, ilmu di masa lalu, perkembangan flora dan fauna jutaan tahun yang lalu," ujar Jelamu Ardu Marius, Kadispar NTT, di Labuan Bajo, Sabtu (6/12/2018).

Jelamu mengatakan, bahwa Komodo merupakan hewan eksotis dan layak untuk pasar wisman. Ditambah, dengan daya tarik yang dimiliki TN Komodo.

"Komodo yang begitu eksotis sangat layak dibuat mahal. Kanra penumpang kapal pesiar yang ke Labuan Bajo bukan orang-orang yang tidak berduit. Mereka bisa menjalani perjalanan dunia itu ribuan dolar, masa untuk bayar 500 dolar saja tidak bisa. Kedua, mereka menginap di kapal. Supaya Indonesia bisa dapat pendapatan dari kapalnya, pemerintah memang mesti ikut mengelola. Selain itu destinasi wisata di Indonesia sangat murah," paparnya.


Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya