Sumatera Selatan, Provinsi Robusta di Indonesia

Sumatera Selatan, Provinsi Robusta di Indonesia - GenPI.co
Kopi Robusta di SUmatera Selatan. (Foto: LintasKopi)

Budaya Kopi di Indonesia telah ada sejak 300 tahun yang lalu.  Namun semakin menggeliat dan tumbuh pesat sejak 4 tahun terakhir. Terima Kasih untuk film Filosofi Kopi yang telah melambungkan gaya hidup berbasis kopi di Indonesia.

Budaya kopi pun berdampak positif bagi petani kopi yang mengalami kenaikan harga jual biji kopi. Pada 2014 silam, harga sekilo kopi Rp 19 ribu. Kini menjadi Rp 24 ribu per kg di tahun 2018, untuk kopi Robusta.

Kebun Kopi terluas di Indonesia berada di Sumatera Selatan. Berdasarkan data dari Direktorat Jenderal Perkebunan - Kementerian Pertanian per tahun 2017 terdapat 250.172 hektar kebun kopi di Sumatera Selatan yang hampir seluruhnya adalah Kopi Robusta. Kebun seluas itu menghasilkan produksi sebanyak 110.481 ton per tahun 2017, yang terbesar di Indonesia.

Kebun Kopi Robusta ini tersebar hampir di seluruh kabupaten.  Namun yang memiliki kebun paling luas adalah Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan dengan luas kebun 70.799 hektar. Kebun tersbut menghasilkan 33.491 ton Kopi Robusta.

Lalu ada Kabupaten Muara Enim yang menghasilkan 25.147 ton, Lahat dengan 21.175 ton, Ogan Komering Ulu 19.967 ton dan 5.251 ton dari Kabupaten Empat Lawang. Kelima Kabupaten ini menjadi 5 besar produsen kopi di Sumatera Selatan.

Sebagai daerah terbesar penghasil kopi, Sumsel pun punya merek kopi lokal legendaris. Di Muara Enim ada Kopi Bubuk Bintang, kopi ini hanya menggunakan biji kopi robusta dari daerah Semendo dan telah berproduksi sejak tahun 1958.

Sementara di Lahat ada kopi bubuk Bola Dunia Mas yang telah berproduksi sejak tahun 1980-an. Kopi ini menggunakan biji Robusta dari daerah Tunggul Bute, Gumay, dan Jarai. Kini kopi Bola Dunia Mas telah mampu memproduksi 700 kg kopi bubuk per hari dan dijual sampai keluar Sumsel.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya