Meskipun Mahal, Ekowisata di Gorontalo Banyak Diminati Turis Asing

Meskipun Mahal, Ekowisata di Gorontalo Banyak Diminati Turis Asing - GenPI.co
Forum Group Discussion strategi pengembangan wisata minat khusus yang dilakukan oleh Dinas Pariwisata Provinsi Gorontalo. (Foto: Rosyid Azhar)

Pemahaman yang keliru tentang ekowisata ini masih banyak dianut oleh sebagian pelaku wisata di Gorontalo, bahkan di Indonesia. Hal ini dikatakan Nurdin Razak, pengelola Baloeran Ecolodge dalam Forum Group Discussion (FGD) strategi pengembangan wisata minat khusus yang dilakukan oleh Dinas Pariwisata Provinsi Gorontalo.

Pemahaman ekowisata (ecotourism) itu bukan wisata alam seperti mendaki atau mengunjungi air terjun, namun dalam ekowisata terdapat nilai pengetahuan dan ada transfer pengetahuan. Wisatawan asing terutama dari Eropa atau Amerika sangat meminati wisata jenis ini, mereka berani membayar mahal agar mendapat pengetahuan dari masyarakat lokal.

Baca juga: Dua Wisatawan Inggris ini Gembira Membuat Sambal Sagela

Pengalaman membuat ekowisata di Baloeran Ecolodge, Nurdin Razak menawarkan program 2 hari 1 malam dengan harga Rp 11,7 juta. Harga inipun laku bahkan banyak yang mengantri. Padahal dalam program wisata ini wisatawan diajak membersihkan kandang sapi, memeras susu, memberi makan sapi dan beraktifitas bersama warga lokal.

“Seharian kami bersama masyarakat desa penyangga Taman Nasional Bogani Nani Wartabone di Desa Tulabolo dan EPASS untuk merancang program pendampingan ekowisata,” kata Nurdin Razak, Kamis (31/1).

EPASS atau Enhancing the Protected Area System in Sulawesi for Biodiversity Conservation merupakan proyek bantuan luar negeri yang dirancang guna membantu Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, khususnya pembangunan konservasi di Sulawesi.

“Gorontalo memiliki budaya dan alam yang sangat berlimpah ini modal utama pengembangan ekowisata,” kata Nancy Lahay, Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Gorontalo. Nancy Lahay berharap dalam waktu dekat konsep ekowisata ini dapat diterapkan di sejumlah desa yang sudah mengelola wisatanya secara mandiri.

Sementara itu Kepala Bidang Pemasaran Pariwisata, Ivone Reane Larekeng akan menggunakan potensi dan sumber daya yang ada untuk menautkan semua kepentingan agar pariwisata di Gorontalo dapat memberi manfaat kepada masyarakat.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya